KabariNews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana menggandeng PT. Adhi Karya dalam menangani pembangunan prasarana proyek kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di daerah DKI Jakarta.

‎Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Ahok ingin memastikan penugasan LRT DKI Jakarta kepada PT. Jakpro bisa berjalan dengan baik.

“‎Menurut dia (Ahok), prosesnya bisa jalan kalau Jakpro mau mengajak kontraktor BUMN, salah satunya Adhi Karya,” kata Kiswodarmawan, Rabu (16/3).

Terkait keinginan Ahok tersebut, Adhi Karya harus mengikuti lelang terbatas (beauty contest) terlebih dahulu sebelum bekerja sama dengan PT. Jakpro. Jika kerja sama ini terjadi, PT. Adhi Karya berencana untuk menggandeng PT. Wijaya Karya (persero) guna mengerjakan LRT tersebut.

Dari pertemuan tersebut lanjutnya, PT. Jakpro baru memiliki dana sekitar Rp 4 triliun. Dana ini masih minim karena pembangunan LRT untuk 14 kilometer saja bisa menghabiskan dana sekitar Rp 8 triliun.

Adhi Karya sendiri lanjutnya, telah menyiapkan belanja modal sekitar Rp1,5 triliun untuk 2016. Namun demikian, pihaknya bisa menyiapkan dana lebih karena kemampuan rasio antara dana sendiri dan dana pinjaman (leverage) mampu mencapai Rp 10 triliun. “Tahun lalu lebih kecil hanya Rp.700 miliar. Tapi karena tahun ini ada untuk pembangunan LRT jadi kita sediakan lebih banyak,” tandasnya.

Seperti informasi, pelaksanaan pembangunan proyek prasarana LRT diberikan sepenuhnya kepada PT. Adhi Karya. Namun karena pembangunan tak kunjung berjalan, pemerintah kemudian mengalihkan sebagian kewenangan dalam pembangunan LRT khususnya daerah DKI Jakarta kepada PT. JakPro.‎ Sementara pembangunan prasarana di kawasan Bogor-Depok-Bekasi tetap dikerjakan Adhi Karya. (Win-Jakarta)