Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala S. Lakhdhir, secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama perluasan Program Fulbright di Indonesia, Rabu (8/1/2024). Program beasiswa prestisius ini akan memberikan peluang lebih besar bagi siswa, santri, mahasiswa, dan akademisi di bawah naungan Kementerian Agama untuk melanjutkan studi dan penelitian di Amerika Serikat.
“Hari ini saya menandatangani MoU dengan Dubes AS untuk perluasan Program Fulbright di Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk terus memperluas akses beasiswa bagi siswa dan santri, serta civitas academica Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) agar bisa kuliah di Amerika,” ujar Nasaruddin Umar.
Menag yang juga merupakan salah satu alumni Fulbright Scholar menyampaikan bahwa kerja sama ini akan membuka peluang bagi madrasah dan pesantren untuk mengundang Asisten Pengajar Bahasa Inggris (ETA) dari Fulbright guna memperkuat pengajaran Bahasa Inggris. Selain itu, dosen dan mahasiswa PTK juga dapat mengajukan beasiswa untuk studi gelar atau penelitian di perguruan tinggi mitra di AS.
Duta Besar AS, Kamala Lakhdhir, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami sangat gembira atas kemitraan ini dan berharap dapat melihat dampak positif yang signifikan terhadap lembaga-lembaga dan akademisi Kementerian Agama, baik di AS maupun Indonesia,” ungkapnya.
Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)
Selain Program Fulbright, Kementerian Agama terus memberikan akses pendidikan melalui Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Saat ini, terdapat lebih dari 4.000 penerima beasiswa jenjang S1, termasuk 14 mahasiswa yang berkuliah di luar negeri. Untuk jenjang S2 dan S3, Kemenag juga mendanai ratusan mahasiswa yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Pada 2025, kami akan kembali membuka seleksi Program Beasiswa Indonesia Bangkit dengan total 870 kuota beasiswa untuk jenjang S1, S2, S3, dan Double Degree di luar negeri,” jelas Nasaruddin.
Menag menegaskan bahwa program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan generasi unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. “Semua ini kami lakukan untuk memperluas akses pendidikan dan menciptakan generasi berkualitas yang akan menjadi pemimpin masa depan bangsa,” pungkasnya.
Sumber Foto: kemenag.go.id
Baca Juga: