Sejak tahun 2012 Nathalia Prabandhani memutuskan resign dari perusahaan tempatnya bekerja karena ingin mengelola usaha sendiri dan fokus mengurus anak.

Kemudian ia merasa masih banyak waktu senggang, jadi tahun 2015 Nathalia mengikuti pelatihan membatik, dan dari pelatihan membatik Nathalia membuat usaha batik sendiri bernama Rumah Batik Ciracas.

“Saya tertarik, pertama saya bisa melakukannya di rumah, batik ini kan memang salah satu identitas bangsa kita apalagi di tahun 2009 itu sudah ditetapkan sebagai kekayaan dunia, disitu juga saya tergerak juga membuat batik ini khususnya,” tuturnya.

Nathalia pelan – pelan berkarya memunculkan sisi kreatifnya untuk membuat motif – motif sendiri. Nathalia berkreasi dengan beragam objek seperti flora, fauna dan ikon Jakarta seperti ondel- ondel ke dalam motif tersebut.

Nathalia menjelaskan Identitas Rumah Batik Ciracas lebih cenderung ke motif – motif khas Jakarta seperti Ondel-ondel, monas dan Ikon- Ikon Jakartalainnya. Hanya saja Ondel – ondel yang dibuat dimodfikasi menjadi lucu atau ganteng untuk yang cowoknya dan yang ceweknya ondel-ondelnya kelihatan cantik.

“Ondel-ondel itu kan asalnya memang buat penolak bala jadi dibikin seram dan saya berusaha mengkreasikannya dengan Ondel -ondel yang lebih enak di lihat, dan untuk flora, fauna saya masukan yang khas Jakarta ada bunga Anggrek atau bunga – bunga khas Jakarta seperti Melati Gambir,” tuturnya.

Awalnya Nathalia membuat kain saja baik kain untuk pakaian maupun kain panjang dan bawahan. Namun sekarang ia sudah mulai membuat pakaian dan juga memanfaatkan sisa – sisa kain yang hanya 50 sampai 70 cm kain putihnya, kemudian Nathalia batiking lagi motif – motifnya lalu diaplikasikan ke dompet atau tas.

Selain membuat batik, Nathalia juga memberikan edukasi, karena pada awalnya ada yang meminta belajar membatik dan informasi tersebut berkembang dari mulut ke mulut, kalau mau belajar batik silakan datang ke Rumah Batik Ciracas.

Akhirnya waktu bergulir, ada saja yang datang dari anak – anak sekolah yang mau belajar membatik dan ada juga anak sekolah yang lagi buat tugas sekolah, tugas bikin video dan lainnya. Kemudian beberapa tahun belakangan Rumah Batik Ciracas menerima PKL dari salah satu SMA di Jakarta Timur ini dimana jurusannya adalah Kriya Kreasi Tekstil dan Batik. Mereka magang di Rumah Batik Ciracas ini sekitar 6 bulan.

Ke depan, Nathalia berharap batik ini tetap eksis, dan semakin banyak orang harus mengerti paling tidak mengerti proses membuat batik, kemudian batik itu dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, karena sudah banyak komunitas seperti komunitas berkain, lalu batik dijadikan pakaian yang lebih modis dan menarik buat generasi muda.
“Saya juga berharap semakin banyak orang yang ingin belajar membatik, paling tidak belajar membatik itu mereka jadi tau prosesnya bahwa membuat batik itu menarik dan hasilnya juga pasti bagus karena dulu saya diajarin sama guru saya bahwa batik itu tidak ada yang jelek, semua batik itu bagus,” pungkasnya.

Sumber foto: Istimewa

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 194

Simak wawancara Kabari bersama Rumah Batik Ciracas disini.