Suratan takdir tidak membuat Arif selamanya bekerja di sebuah perusahaan. Dia mengingat terakhir bekerja di perusahaan media di Surabaya beberapa tahun silam.

Bekerja dari pagi sampai sore. Akhirnya Arif memutuskan untuk keluar dan konsentrasi dengan usaha mie ayam.

Usaha mie ayamnya berjalan sekitar 4 setengah tahun sampai datangnya pandemi. Kebetulan posisi jualan mie ayam Arif berada di wilayah Kodam. Perintah sterilisasi keluar dengan pemberitahuan bahwa di sekitar Kodam termasuk mereka yang berdagang harus steril. Dengan terpaksa Kedai mie ayam tutup dan Arif memutuskan untuk pulang kampung ke Jombang di tahun 2020.

“Pertama bingung juga saya jarang pulang ke Jombang, setelah di Jombang mau usaha apa. Awalnya saya coba-coba waktu menganggur itu memasak seblak,”tutur Arif kepada KABARI.

Arif kemudian testing rasa seblak ke keluarga, ternyata kekuarga menyukai dan menilai seblak Arif tidak seperti seblak yang di jualan di pasaran.

“Saya observasi dulu dengan tes jualan seblak lewat jalur online. Kenapa jualan seblak? karena masih jarang yang jual seblak disini dibanding dengan jualan mie ayam yang sudah banyak pedagangnya. Seblak juga dapat berjalan walaupun dengan alat dapur seadanya,” tutur Arif.

Awal jualan Seblak dilakoninya selama dua minggu hingga tibalah bulan puasa. Arif mau tidak mau membeli gerobak bekas untuk jualan di pinggir jalan dengan tetap jualan online. Usaha Seblaknya semakin diminati. Arif juga menggandeng food blogger untuk promosi di area Jombang.

Dan kebetulan juga ada kios yang disewakan dekat tempatnya mangkal. Arif lalu menempati kios tersebut. jalan 3 bulan, Arif memberanikan diri membuka cabang kedua dengan jarak kurang lebih 3 kilometer dari cabang pertamanya. Kemudian Seblak Merdeka buka cabang lagi di wilayah lain di Jawa Timur, terakhir cabang di Blitar.

“Untuk durasi waktunya selama dua tahun lebih sudah delapan cabang berdiri Seblak Merdeka . Antusias masyarakat cukup kenceng di wilayah ini, “kata Arif.

Lantas kenapa namanya merdeka? Arief mengatakan kata merdeka lebih kepada dirinya yang merasa tidak lagi ikut/kerja sama orang alias merdeka.

Nah, yang menjadi pembeda Seblak Merdeka dengan seblak lainnya bukan bumbunya yang menjadi rahasia, tetapi dengan penggunaan bahan baku dan memasak dengan cara yang benar yang membuat Seblak Merdeka berbeda.

Selain itu isian dari seblak merdeka juga berbeda karena lengkap dibanding seblak lainnya. Seblak Merdeka dilengkapi telur puyuh, ceker dan lainnya.

“Kalau kuah kita kental tidak encer, seerti bubur kepiting tekstur dari Seblak Merdeka. Varian seblak memiliki beragam tooping. Mulai ceker, telur puyuh, lobster, cumi, seafood maupun sosis,”kata Arif

Ke depannya, Seblak Merdeka akan terus berinovasi dengan menambah deretan menu unggulan. “Untuk menu lain yang sedang jalan sekarang ini mie ramen dan tomyam  di dua cabang dan kita akan terus berinovasi dengan menu,”pungkas Arif.

Baca Juga: