Sepuluh pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia memulai program pertukaran profesional #IndonesiaUSA75 di Amerika Serikat, sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS.

Program ini, yang berlangsung selama tiga minggu, disponsori oleh pemerintah AS dan membawa para peserta ke lima kota di AS untuk memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai demokrasi, keberagaman, dan kerja sama antarnegara.

Para duta muda ini akan mengunjungi Washington, D.C., Boston, Concord, Detroit, dan Seattle. Mereka akan berinteraksi dengan berbagai perwakilan AS, mulai dari pemerintah federal dan lokal, akademisi, hingga organisasi masyarakat dan kelompok etnis serta agama.

Pada Hari Pemilu AS, 5 November mendatang, mereka juga akan mengamati proses pemungutan suara langsung di New Hampshire, untuk memahami praktik demokrasi yang dianut oleh AS dan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia.

Acara pelepasan para peserta diadakan di kediaman Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, yang juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri RI. “Sepuluh Duta Muda ini akan membantu memperkaya hubungan antarmasyarakat yang menjadi fondasi kemitraan AS-Indonesia yang kuat,” ujar Duta Besar Kamala.

“Mereka akan memainkan peran penting dalam membentuk 75 tahun berikutnya dari hubungan AS-Indonesia.”

Salah satu peserta, Savira Ramadhanti, menyampaikan harapannya, “Saya berharap dapat memahami lebih dalam hubungan Indonesia-AS, merasakan budaya AS secara langsung, serta terlibat dalam percakapan yang bermakna. Saya yakin program ini akan memperkaya perspektif saya.”

Program pertukaran ini menyoroti aspek politik, sosial, dan ekonomi dalam kemitraan strategis antara AS dan Indonesia. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membangun hubungan dengan institusi akademis dan inovator AS, sekaligus mengedepankan visi bersama untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Para peserta adalah alumni dari English Access Scholarship Program Departemen Luar Negeri AS, yang memberikan pelatihan bahasa Inggris dan membuka peluang pendidikan bagi pemuda kurang mampu di 80 negara. Program ini merupakan bagian dari International Visitor Leadership Program (IVLP), yang bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat, budaya, dan politik AS kepada pemimpin muda dari seluruh dunia.

Sumber Foto: usembassy.gov

Baca Juga: