Pernah terpikir menjadi sukarelawan? Ketika kita memiliki waktu luang, kenapa tidak kita gunakan untuk menjadi sukarelawan. Kita memang tak akan mendapatkan imbalan material seperti saat bekerja tapi kita mendapatkan kepuasan batin dan pengalaman yang tak dapat diganti dengan uang. Sumbangan tenaga dan pikiran kita ini sangat berharga bagi yang membutuhkan. Dan pada sisi lain, kita mendapatkan ilmu dari apa yang kita kerjakan.

Kalau kita merasa sebagai pecinta binatang, berempati pada tunawisma, bidang kesehatan, atau apapun yang kita suka dan tertarik, cobalah menjadi sukarelawan di tempat itu. Yang pasti, menjadi sukarelawan pun tak hanya sekedar datang dan membantu. Di beberapa tempat ada masa percobaan untuk beberapa jam atau hari sebelum menjadi sukarelawan. Siapkah kita menjalaninya?

Seperti misalnya di Humane Society atau animal shelter di Rockville, Maryland, Amerika. Mereka mengharuskan kita menjadi Greeter selama 8 jam dan masa percobaan selama 4 jam yang dibagi beberapa hari, sebelum secara resmi menjadi sukarelawan di sana. Intinya adalah, agar kita mengenal dan memahami cara kerja di sana dan mengenal binatang-binatang itu sebelum mengurus dan menanganinya sendiri. Dapat dipastikan untuk menjadi sukarelawan di bidang seni, ekonomi, teknologi, medikal, pendidikan, konservasi, sosial, seperti di animal shelter serta emergency rescue seperti Pemadam Kebakaran atau yayasan yang menangani musibah bencana alam perlu training. Proses masa percobaannya berbeda-beda.

Sukarelawan tak hanya bergerak di lapangan saja, tapi juga ada sebutan eVolunteering, yaitu sukarelawan yang menyelesaikan tugasnya berkaitan dengan komputer dan internet. Tak perlu turun langsung di tempat. Ada juga Volunteering Abroad, menjadi sukarelawan di negara lain. Yang ini perlu mengeluarkan biaya dari kantong sendiri untuk akomodasi. Kita anggap sebagai liburan sambil belajar beramal, berempati dan mengenal budaya dan bahasa mereka. Banyak yang beranggapan sukarelawan di negara yang berbeda itu lebih menantang dan lebih membutuhkan kesabaran tinggi.

Tantangan dan kesabaran berlipat memang bisa diperoleh dari hasil kita menjadi sukarelawan. Tantangan menyelesaikan pekerjaan yang lebih susah, belajar lebih sabar dalam menangani masalah, dan bersosialisasi dengan banyak orang yang berbeda karakter. Sebaiknya, saat memilih bidang untuk menjadi sukarelawan adalah bidang yang berbeda dengan pekerjaan kita sehari-hari. Sehingga menambah ilmu dan pengalaman hidup kita.

Banyak alasan untuk menjadi sukarelawan, seperti mengembangkan kemampuan kita, menyalurkan kesukaan pada satu bidang, bersosialisasi, membantu mereka yang tak memiliki kehidupan seberuntung kita, belajar mengenal bidang baru, belajar berorganisasi, serta mengisi waktu luang. Seandainya tertarik menjadi sukarelawan, carilah keterangan dari situs mereka atau kalau di Amerika bisa mencoba di situs www.serve.gov. www.volunteermatch.org, www.project-abroads.org atau situs library serta Humane Society yang ada di daerah masing-masing.

Apapun alasan itu, kita juga harus memiliki komitmen pada apa yang akan kita lakukan. Apakah sudah siap membaktikan tenaga dan pikiran tanpa imbalan? Itu yang harus kita tanyakan pada diri sendiri sebelum mulai menjadi sukarelawan. Yang kita pikirkan adalah kita mendapat imbalan kebahagiaan batiniah dan ilmu yang tak terkira harganya. Bahkan ilmu yang kita dapat itu bisa digunakan untuk hal lain. Dan pengalaman yang diperoleh menjadi sukarelawan bisa pula dimasukkan dalam resume saat melamar pekerjaan. Baik dalam bidang yang sama atau pun berbeda. Pengalaman itu menjadi satu keuntungan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. (1004)

Untuk share artikel ini, Klikwww.KabariNews.com/?53595

Untuk melihat artikel Amerika / Misc. lainnya,Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________

Supported by :