Prestasi membanggakan datang dari Anggraini Wulan Saputri, siswi kelas XII SMA Pradita Dirgantara Boyolali. Remaja asal Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, ini berhasil diterima di delapan universitas ternama dunia, dan mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di University of British Columbia (UBC), Kanada, jurusan Teknik Pertambangan (Mining Engineering).

Delapan kampus luar negeri yang melirik prestasi Wulan antara lain Curtin University, University of Western Australia, Wageningen University & Research, University of Reading, University of Aberdeen, McGill University, University of Adelaide, dan University of British Columbia—semuanya dengan program studi yang beragam, mulai dari teknik hingga ilmu lingkungan dan pertanian.

“Ini benar-benar di luar dugaan saya. Berjuang di SMA Pradita Dirgantara itu sangat menantang karena banyak teman yang luar biasa cerdas dan kompetitif, tapi juga sangat suportif,” ujar Wulan saat ditemui di sekolahnya, Senin (5/5/2025).

Meski berasal dari keluarga sederhana—ayahnya hanya lulusan SD dan bekerja sebagai tukang angkut, sedangkan ibunya lulusan SMA—Wulan menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras bisa membawa keajaiban. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan seluruh keluarganya sangat menjunjung tinggi pendidikan.

Sejak SMP, Wulan telah menunjukkan ketertarikan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Awalnya ia hanya bermimpi untuk kuliah S2 di luar negeri. Namun, setelah mengenal lingkungan pendidikan di SMA Pradita Dirgantara, mimpi itu meluas menjadi S1.

“Waktu kelas X saya dapat informasi tentang Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari sekolah. Saya ikut program persiapan BIM dan alhamdulillah diterima. Dari situ saya bisa belajar IELTS, SAT, ikut summer program, dan mendaftar ke kampus-kampus luar negeri tanpa biaya,” kata gadis 18 tahun ini.

Program BIM Persiapan sangat membantu Wulan mendapatkan pelatihan intensif dan akses pembiayaan untuk berbagai tes serta pendaftaran ke kampus internasional. Dukungan lingkungan sekolah dan semangat teman-teman juga menjadi bahan bakar semangatnya.

Wulan memilih jurusan Teknik Pertambangan bukan tanpa alasan. Ia ingin berkontribusi terhadap pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara optimal dan bertanggung jawab.

“Selama ini banyak isu soal pertambangan kita yang dikuasai asing atau dilakukan secara ilegal. Saya ingin belajar tentang ini supaya bisa membawa perubahan dan berkontribusi lebih untuk Indonesia,” tegasnya.

Disiapkan Sejak Dini
Guru pendamping Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara, Isnaini Rohayati, menyatakan bahwa keberhasilan Wulan merupakan buah dari proses pendampingan sejak awal masuk sekolah.

“Siswa kami disiapkan sejak kelas X, agar ketika kesempatan datang, mereka sudah siap. Untuk minat studi luar negeri, kami memiliki guru-guru pendamping yang aktif memberikan eksposur, informasi, serta pembimbingan intensif,” ujar Isnaini.

Dari total siswa angkatan ini, ada 54 yang berhasil mendapatkan Letter of Acceptance dari universitas luar negeri. Sebanyak 50 di antaranya sudah mengantongi beasiswa, dan lima lainnya masih menanti hasil akhir seleksi.

Sumber Foto: praditadirgantara.sch.id 

Baca Juga: