Parama Pradana Suteja bisa dikatakan salah satu pemuda Indonesia yang membanggakan. Bagaimana tidak di tahun 2020 lalu, pria asal Solo yang saat ini kuliah S2 Jurusan Arsitektur di Harvard University pernah diterima di banyak universitas Amerika Serikat. Jumlahnya sampai 11 Universitas!

Ya! Bukan perkara muda diterima untuk kuliah S2 di 11 universitas Amerika Serikat. Dibutuhkan disiplin, kerja keras, ketekunan, dan pantang untuk menyerah.

Kepada Kabari, Parama Pradana Suteja bercerita dirinya tidak pernah menyangka dapat diterima di 11 universitas pada tahun 2020 lalu. Awalnya malah tidak menduga dapat kuliah di Amerika Serikat. Karena dari dulu Parama bersekolah dari SD sampai SMA hanya di kota kelahirannya, yaitu Solo.

Parama juga tidak pernah duduk di sekolah internasional namun ingin sekali menguasai Bahasa Inggris. Hingga ada kakak kelasnya yang mampu sekolah di University of California, Berkeley. Parama pun termotivasi untuk bisa sekolah di sana. Singkat kata, dirinya berhasil kuliah S1 di Berkeley. Selama kuliah di sana, Parama semakin banyak belajar dan bertemu dengan ada kakak kelasnya yang kuliah di Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Berjalan waktu, dirinya terinspirasi dan termotivasi ingin melanjutkan kuliah S2. Parama lalu mendaftar di banyak universitas alih-alih sebagai cadangan, jika gagal masuk ke MIT atau Harvard University. Tak disangka, Parama diterima di 11 universitas. Kesebelas kampus tersebut di antaranya Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Yale University, Princeton University, University of Pennsylvania, hingga Columbia University. Parama juga ditawari 7 beasiswa dari 11 Universitas tersebut.

Setelah berpikir lama, berdiskusi dengan orang tua, profesor, dan kerabat akhirnya dirinya menjatuhkan pilihan ke Harvard University. Parama lalu memilih kuliah Jurusan Arsitektur di Harvard University.

Bagi Parama, setiap universitas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misal, Harvard University, unggul dalam Architectural Philosophy, Princeton University dalam History Architectural, MIT dalam bentuk teknologinya dan juga kelas-kelas tidak terlalu besar atau mahasiswanya tidak terlalu banyak.

“Kalau saya sendiri awalnya waktu sekolah di Barkeley, 3 dari 4 studio profesor saya itu lulusan Harvard semua. Itulah yang membuat saya tertarik untuk masuk Harvard,” tutur pria yang memiliki saudara perempuan, Anindita Pradana Suteja yang merupakan Miss Earth Air Indonesia 2019 ini.

Dirinya bersyukur bisa diterima di Harvard University. “Senang banget ketemu diajar dengan profesor dimana dulu saya hanya dapat membaca buku atau menonton video kuliah-kuliah umumnya,” tambahnya.

Parama mengatakan hal ini menjadi kesempatan yang sangat menyenangkan dan bukan hanya dari segi pengajarnya. Dirinya juga bertemu dengan teman-teman yang punya daya juang, semangat belajar, hasrat ingin menjadi yang terbaik.

“Misalnya ada teman yang ahli dalam bidang teknik, ahli dalam bidang estetik tertentu, kita jadi belajar satu sama lainnya. Menurut saya kesempatan yang sangat indah bisa sharing satu sama lain,” katanya.

Nah, ingin mengetahui kisah Parama Pradana Suteja Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :