Budi Soehardi adalah mantan pilot pesawat Garuda dan Singapore Airlines yang mendirikan Panti Asuhan Roslin.
Kapten Budi yang akrab disapa, rela meninggalkan profesinya sebagai pilot demi membantu anak-anak terlantar di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan korban dan pengungsi akibat konflik di Timur Indonesia.

Melihat kondisi anak-anak yang memprihatinkan di NTT, Kapten Budi bersama sang istri menggerakkan hatinya dan memutuskan untuk membantu, merawat, serta memberikan pendidikan dengan penuh kasih sayang.
Ia berkisah, “Pada suatu malam melihat tayangan di televisi tentang pengungsi di Timor Timur dan di situ kami sangat sedih melihat orang-orang yang terpaksa hidup dengan tidak kepastian karena hidup di pengungsian, sementara kami di Singapura, kita hidup dengan segala kepastian, tempat tinggal bagus, anak sekolah dengan baik, makanan selalu ada, semua lengkap,” kenang Kapten Budi.

Lebih jauh Kapten Budi menambahkan, “Berangkat dari rasa kami sangat diberkati maka kami ingin membantu, berbagi, dan malam itu pada saat nonton tayangan televisi mengenai pengungsian di Timor Timur kami sedang merencanakan liburan keliling dunia selama 33 hari, tapi setelah kita diskusikan, jam 11 malam habis makan, berdoa bersama, kami putuskan untuk mengunjungi para pengungsi di Timor Timur,” imbuhnya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :