Masakan Indonesia adalah salah satu kuliner yang paling kaya di dunia dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Hal ini dibuktikan oleh Joan Peterson dan susan Chwae dengan menulis buku panduan wisata kuliner, khususnya masakan Indonesia.

“Saya mendirikan perusahaan saya, Ginkgo Press, dengan tujuan menulis buku-buku panduan wisata kuliner. Alasannya, saya telah banyak bepergian dengan suami saya, kebetulan kami berkesempatan berkeliling dan mencicipi makanan di seluruh dunia dan biasanya tidak ada menu dalam bahasa Inggris dan tidak ada pula orang yang dapat menjelaskan menunya dalam bahasa Inggris,” ungkap Joan.

Ia menambahkan, ”Kami tidak ingin makan di restoran yang sudah pasti ada menu bahasa Inggrisnya, dengan alasan kami ingin merasakan hidangan yang seasli mungkin. Kami mencoba makanan ini-itu padahal kami tidak tahu apa yang kami makan, tetapi kami jadikan itu sebagai proses untuk belajar mengetahui. Kemudian, kami sepakat untuk menulis pamflet dan kami terangkan apa-apa yang ada di dalam menu. Kemudian saya sadar bahwa ada begitu banyak yang bisa ditulis, sehingga jadilah buku pertama saya dan bukan sekedar pamflet,” imbuhnya.

Awal mula mengenal kuliner Indonesia, Joan berkisah, “Saya datang ke Indonesia pertama kali 47 tahun yang lalu, hanya ke Bali. Saya ikut suami saya yang seorang profesor di bidang teater dan musik sekaligus penulis drama. Karya suami saya terpilih untuk tur ke pangkalan-pangkalan militer selama empat bulan di daratan seputar Samudera Pasifik dan dua bulan di Karibia. Dan karena kami bepergian selama 4 bulan, kami sekalian liburan. Kami pergi ke lima negara, salah satunya Indonesia, tepatnya di Bali. Kami jatuh cinta dengan Bali, orang-orangnya dan makanannya,” kenang Joan.

“Kenangan terindah saya saat itu adalah pertama kali makan buah manggis. Kuliner Bali sangat mengesankan sampai-sampai saya langsung kepikiran untuk menulis tentang Indonesia untuk buku saya berikutnya. Kali kedua saya ke Bali adalah 25 tahun yang lalu. Saya ke sana dengan tujuan mengeksplorasi makanan Bali. Saya menghabiskan satu atau dua bulan di Bali mempelajari makanannya dengan dibantu oleh Pak William Wongso,” katanya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :