Jenny Widjaja, adalah seorang pelaku bisnis yang dikenal dengan bisnisnya yang bergerak pada produk-produk rumah tangga.

Jujur, kerja keras dan bertanggung jawab adalah prinsip hidup yang dipegang teguh oleh President Director PT. Readboy Indonesia (RB Shop) yang memiliki paras cantik, sederhana dan mandiri ini.

Mengawali karirnya di dunia bisnis, Ibu dari tiga anak ini berhasil membangun bisnis yang berawal dari garasi rumah hingga menjelma menjadi perusahaan besar yang banyak menghasilkan produk bermanfaat bagi orang banyak.

Selain itu, kegiatan produktif ini dilakukan Jenny untuk mengedukasi para Ibu rumah tangga bagaimana membuat makanan sehat dan membuka peluang usaha dengan menggunakan produk rumah tangga yang di produksinya.

“Dimana saya mengajarkan ibu-ibu rumah tangga agar bisa makan sehat, membuat makanan-makanan yang sehat untuk keluarga, dari rumah tangga kemudian masuk ke industri,” ungkap Jenny saat wawancara bersama Kabari di RB Shop, di Sentra Bisnis Artha Gading Blok A7-D, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Banyak mendapatkan piagam penghargaan bahkan Rekor Muri mengenai wanita yang inspiratif, inovatif dan kreatif tak mudah bagi Jenny untuk berjuang mengembangkan bisnisnya.

“Awalnya saya juga seperti ibu-ibu rumah tangga lainya yang mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak, keluarga dan juga suami, sehingga saya mau berusaha tanpa meninggalkan keluarga dan tanggung jawab sebagai seorang ibu dan istri,” kenang Jenny.

“Makanya saya memulai usaha ini dari rumah, saya tahu banyak sekali untuk ibu-ibu yang lain juga banyak berjuang bagaimana bisa berkarya, bekerja tapi konsisten tetap sebagai wanita,” imbuhnya

Pada tahun 2001 Jenny memulai dari alat pendidikan anak-anak, tujuannya mengajarkan anak-anak belajar mandiri dengan suatu alat. Seperti pen dan speakernya bisa bunyi belajar, buku-buku kurikulum sekolah lebih dari 1000 buku yang sudah di suarakan dan lebih dari 200 buku Quran yang juga sudah di suarakan.

“Awalnya saya di elektronik edukasi, yaitu metode pendidikan secara digital untuk anak-anak belajar mandiri, kemudian beralih ke alat untuk bikin roti,” kata Jenny.

“Saya ingat sekali bahwa seorang ibu juga bisa membuatkan roti yang enak untuk keluarga tersayang, untuk anak-anak, untuk suami, saya sangat menghargai sebuah keharmonisan dalam berumah tangga,” terang Jenny.

Pada tahun 2004, Jenny mengalami luka yang mendalam karena ditinggal oleh sang suami tercinta untuk selama-lamanya karena kanker hati yang diderita suami. “Saat itu, suami saya sudah meninggal karena sakit dan saya terus berjuang untuk membesarkan ketiga anak ini. Dan akhirnya tidak bisa dipertahankan beliau meninggalkan kita, lalu dengan semangat seorang ibu dan seorang ayah, saya harus berjuang memberikan kenyamanan dan pendidikan yang baik kepada anak-anak sehingga saya tetap meimilih bisnis yang berguna,” kenang Jenny.

Menurutnya, bisnis yang ia tekuni selain berguna untuk kalangan sendiri juga bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.

Begitupun dengan perkembangan bisnis yang sekarang ia tekuni, beralih ke produksi alat rumah tangga, seperti mesin pembuatan roti dan mesin pembuatan mie.

“Saya inget sekali bahwa seorang ibu juga bisa membuatkan roti yang enak untuk keluarga tersayang, untuk anak-anak, untuk suami, saya sangat menghargai sebuah keharmonisan dalam berumah tangga,” ujar Jenny.

Dengan kebiasaannya membuat roti di rumah sebagai hidangan keluarga. Sekitar 5 tahun yang lalu, Jenny mengawali peluang bisnis yaitu menghadirkan alat pembuat roti.

“Kira-kira 5 tahun yang lalu saya melihat bahwa sudah saatnya berkembang ke bidang yang lain seperti alat-alat rumah tangga, membuat roti sendiri, membuat mie sendiri di rumah, saya melihat ini sebuah peluang,” terang Jenny.

“Saya menciptakan mesin roti yang wattnya kecil dan lebih murah daripada masak nasi. Kemudian mesin roti itu booming dan akhirinya Readboy mulai dikenal. Dan saya cukup bangga ide saya ini diterima masyarakat dan inilah merupakan terobosan pertama saya di alat rumah tangga,” ucap Jenny bangga.

Sukses dengan mesin pembuat roti, Jenny mengembangkan produk alat rumah tangga lainnya yang sekiranya bisa bermanfaat bagi keluarga terutama untuk para ibu-ibu, yaitu mesin pembuat mie. Namun, mesin ini juga dihadirkan selain untuk membuat mie untuk dirumah, bisa juga sebagai peluang usaha.

“Saya ciptakan lagi mesin mie yang juga masih berhubungan dengan perlengkapan rumah tangga. Kalau untuk alat ini kebanyakan orang membeli mesin mie untuk membuka usaha, bahkan ada yang beli hingga 3 sampai 4 unit,” katanya.

Menurutnya, mesin mie ini dihadirkan untuk menciptakan kreasi mie yang mudah dan praktis agar menghasilkan citarasa yang menggugah selera dan sehat. Apalagi digunakan untuk membuka usaha yang akan disuguhkan untuk orang banyak.

“Saya ingin menciptakan mie yang sehat dengan mesin yang cukup sederhana,” ucapnya.

Bagi Jenny sebuah peluang yang besar itu sebuah tantangan dan bagaimana mencari solusinya adalah cara memudahkan masyarakat. “Tantangannya adalah dimana kebutuhan itu ada, itu adalah tantangan, di situ ada kendala itulah kendala, kalau tidak ada berarti itu peluang, kalau itu susah bagaimana bisa dipermudah,” ungkap Jenny pemilik label kuliner mie sehat “Paberik Mie” ini.

“Jadi saya pikir sebuah tantangan itu adalah bagaimana mencari way out solusi memudahkan untuk masyarakat. Dan juga bagaimana memperkenalkan gaya hidup yang lebih sehat,” imbuhnya.

Selain itu, Jenny juga mengajak masyarakat untuk bermitra membuka peluang usaha dengan menciptakan kreasi mie yang praktis dan sehat dengan menggunakan produk alat rumah tangga mesin pembuat mie.

“Ini juga suatu tantangan buat saya dan juga peluang untuk saya, juga tantangan untuk pecinta mie yang juga ingin bisnis mie. Peluang ini saya melihat kebutuhannya itu ada, kendalanya juga ada. Nah kita memenuhi kebutuhan dan juga mengatasi kendala,” kata Jenny.

Bagi Jenny belajar dari kegagalan, belajar dengan teman-temannya dan belajar dari pengalaman serta memiliki semangat yang tak pernah padam merupakan kunci sukses Jenny dalam menekuni bisnisnya.

“Kalau bicara sukses, saya masih belum apa-apa, masih banyak orang-orang yang lebih sukses dari inspirasi saya, saya masih belajar terus, saya belajar dari pengalaman saya, saya belajar dari teman-teman, saya belajar dari kegagalan, tapi sebuah semangat yang tak pernah padam, itu yang ada pada diri saya, saya ga pernah nyerah dalam kondisi apapun,” pungkas Jenny.