Penghargaan dan Apresiasi untuk Kartini Negeri telah diwujudkan dalam sebuah peragaan busana yang memukau, menggabungkan keanggunan tradisional dengan sentuhan modern dari De Chantique oleh desainer fashion berbakat, Ning Santoso.

Acara yang diadakan oleh Stylo Indonesia dan Kompas TV menjadi panggung bagi 30 koleksi eksklusif beberapa waktu lalu mencakup berbagai gaya, mulai dari busana kasual hingga kebaya formal, dari kebaya modern hingga gaun malam dan pakaian glamour.

“Saya menampilkan 30 koleksi dari yang casual, ada kebaya formal, kebaya modern, ada evening gown dan baju- baju glamour by De Chantique,” tuturnya.

De Chantique

Setiap desain dalam koleksi ini tidak hanya memancarkan keindahan visual, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam. Tema Kartini modern yang diusung kali ini mencerminkan semangat Kartini masa kini, yang merupakan simbol dari kemandirian dan kemapanan.

Baju-baju premium yang disajikan tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga merupakan representasi dari kemapanan dan kesuksesan yang diharapkan oleh Kartini Negeri. Dengan menggunakan kain-kain yang berkualitas dan desain yang modern, De Chantique ingin mengilhami wanita Indonesia untuk menjadi mandiri, kreatif, dan sukses dalam setiap aspek kehidupan mereka.

“Koleksi saya bertemakan Kartini modern, kartini masa kini yang melambangkan baju – baju premium, baju – baju premium itu artinya baju – baju yang sudah mapan jadi diharapkan kartini negeri dengan kain itu menurut saya adalah kartini negeri yang mandiri, bisa berkreasi, berinovasi dan tentunya berkreasi,” kata Ning.

Bagi Ning Santoso, Kartini bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga sumber inspirasi yang tak terbatas. Ibu Kartini adalah contoh nyata dari keberanian dan semangat untuk maju di tengah keterbatasan zaman.

Sebagai seorang desainer fashion, Ning Santoso melihat dirinya sebagai bagian dari Kartini masa kini yang juga berusaha untuk terus berkembang dan berinovasi, tidak hanya dalam karirnya tetapi juga sebagai seorang ibu rumah tangga yang aktif dan kreatif.

De Chantique

“Sosok Kartini bagi saya sangat menginspirasi karena Kartini adalah wanita yang hidup di zaman dahulu tetapi sudah mau menerobos sesuatu sehingga berpikiran untuk maju berkembang tidak terkekang hanya di rumah saja berdiam diri, tetapi Kartini mau sekolah, belajar sehingga bisa berkreasi lebih maju,” tutur Ning.

Dalam menampilkan keindahan kain wastra Indonesia, Ning Santoso memiliki harapan besar untuk masa depannya. Kecintaannya terhadap kain-kain tradisional Indonesia mendorongnya untuk terus menggali potensi dan keindahan dari setiap kain wastra yang ada.

Melalui karyanya, ia berharap untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia serta memberikan kesempatan bagi wanita Indonesia untuk tampil memukau dan unik dalam setiap kesempatan, menggunakan karya seni busana yang diciptakannya.

Dengan dedikasi terhadap keindahan dan nilai-nilai tradisional, De Chantique bukan hanya sebuah label busana, tetapi wujud dari semangat untuk memperjuangkan keberlanjutan budaya dan keindahan dalam industri fashion Indonesia.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 200

Simak wawancara Kabari bersama Ning Santoso di bawah ini.