Bordir Tasikmalaya telah lama dikenal sebagai salah satu seni kerajinan khas Indonesia yang kaya akan detail dan keindahan.

Nani Oktaviani, seorang desainer busana yang kini fokus pada kebaya bordir, menggabungkan kecintaannya pada tradisi lokal dengan inovasi modern untuk menciptakan karya yang memikat pasar fashion. Dalam wawancara ini, Nani berbagi cerita tentang perjalanannya, inspirasi desain, hingga harapannya untuk masa depan kebaya bordir.

Awalnya, Nani Oktaviani tidak memulai kariernya di dunia kebaya. “Saya bermula di busana muslimah,” ungkapnya. Namun, karena domisilinya di Tasikmalaya—kota yang terkenal dengan bordirnya—permintaan untuk kebaya bordir mulai berdatangan.

“Delapan tahun terakhir, saya fokus pada kebaya bordir. Bordir Tasik itu unik, dan sekarang kebaya bordir, terutama kebaya panjang yang fancy, semakin diminati,” jelas Nani.

Selain keindahan bordirnya, ketersediaan tenaga kerja lokal di Tasikmalaya menjadi faktor penting yang mendorongnya untuk mengembangkan bisnis kebaya bordir ini.

Menurut Nani, kebaya memiliki daya tarik yang timeless. “Kebaya itu long-lasting, terutama di Indonesia. Ini menjadi modal utama untuk terus mengembangkan desain kebaya bordir di pasar modern,” katanya.

Sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO, kebaya memiliki nilai budaya yang kuat.

“Kebaya sekarang sudah dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO dan itu sebetulnya yang membuat saya lebih bersemangat lagi untuk memajukan kebaya ini untuk Go internasional, “ katanya.

Nani mengakui bahwa tantangan terbesar dalam merancang kebaya bordir adalah menciptakan desain yang inovatif tanpa kehilangan akar tradisi.

“Kami harus terus menggali motif dan warna baru agar tidak monoton. Saya juga senang mengeksplorasi desain-desain lama untuk mengembangkan kebaya yang unik,” ujarnya.

Dalam proses produksinya, Nani bekerja sama dengan pengrajin lokal, sementara desainnya dibuat sendiri. Kolaborasi ini tidak hanya menjaga kualitas tetapi juga mendukung keberlanjutan industri bordir lokal.

Nani memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook sebagai platform utama untuk memasarkan produknya. Selain itu, ia aktif mengikuti fashion show di dalam dan luar negeri untuk mempromosikan kebaya bordir.

“Tahun lalu, saya membawa kebaya bordir encim ke luar negeri. Itu menjadi salah satu sarana efektif untuk mengenalkan karya saya,” ceritanya.

Tidak hanya berhenti di kebaya, Nani juga melebarkan sayap bisnisnya dengan membuat seragam untuk hotel-hotel bintang lima. “Alhamdulillah, saya sudah bekerja sama dengan lebih dari 10 hotel bintang lima di Jakarta,” tambahnya.

Harapan Nani untuk kebaya bordir sangat besar. Ia ingin karya-karyanya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, tidak hanya masyarakat menengah ke atas tetapi juga menengah ke bawah.

“Saya berencana membuat beberapa segmen desain kebaya bordir agar jangkauannya lebih luas,” katanya penuh optimisme.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 208

Simak wawacara Kabari bersama Nani Oktaviani dibawah ini.