Kopi merupakan bahan minuman yang banyak diminati oleh sebagian kaum milenial, minum kopi bukan soal rasa melainkan tampilan kopi itu sendiri. Kopi bukan sekedar gaya hidup tetapi tren yang akan selalu berubah dan berkembang setiap waktu.

Di antara banyaknya kedai kopi kekinian, Ngoepilah hadir dengan konsep rumahan tempat nongkrong anak muda untuk kebersamaan.

Adit pendiri kedai kopi Ngopilah

Adit, seorang anak muda yang punya hobi minum kopi dan jatuh hati pada kopi kemudian bersama teman-temannya yang tergabung dalam band musiknya mendirikan tempat ngopi ala rumahan Adit pun berkisah bagaimana awalnya mendirikan kedai kopi yang dirintis bersama teman-temanya sejak 28 April 2016 yang silam.

“Kita bosen dengan kegiatan sebelumnya , basicnya adalah anak band yang terus main di café, pada suatu saat menemukan titik jenuh dengan kegiatan tersebut, akhirnya tercetuslah membuat kedai kopi bersama temen-temen dengan nama Ngoepilah,” ujar Adit saat wawancara bersama Kabari di Kedai Kopi Ngopilah, Sumur Batu, Jakarta Pusat.

Memilih bisnis kuliner kedai kopi, menurutnya, hal yang paling mendasar karena hobi mampir ke kedai kopi untuk mencicipi kopi racikan.

“Awal mulanya minum kopi biasa, kita sering minum kopi di kedai-kedai, nah di situlah kami tercetus untuk buat kopi, seru nih kalau kita buka coffe shop, kita bingung mau kemana, akhirnya datang ke tempat temen liat dia bikin manual meracik kopi,” imbuhnya.

“Nah, di situlah pertama kali saya tertarik, bukan dengan kedainya tetapi konsep bikin kopi secara manual, akhirnya belajar otodidak dan lama-lama munculah ide, kenapa ga kita buka sekalian karena juga udah sering belajar,” terang Adit.

Karena kecintaannya terhadap kopi akan cita rasa dan cara pembuatannya yang unik, ini alasan utama Adit dan temannya membuka kedai kopi.

Menurut adit, untuk menghasilkan bahan kopi pilihan dan menjadikan ini sebuah keunggulan cita rasa kopi di kedai miliknya, ia mendapatkan langsung dari petani kemudian di ekspor mejadi bahan baku kopi pilihan.

Selain itu, kedai kopi ini didirikan dengan ketulusan bahkan setiap konsumen yang datang secara langsung dijadikan sahabat terdekat dan bebas untuk bisa bincang-bincang tentang bermacam hal, kegiatan seperti inilah yang menjadikan sebuah karakter di kedai kopi Ngoepielah.

“Seneng ngobrol sama konsumen, seneng dan berusaha kaya temen dan sahabat sendiri, nuansa rumah yang selalu kita unggulkan dan selalu ada buat mereka,” katanya.

Banyak menu yang ditawarkan di kedai ini, seperti Espresso, Cappucino, Caffe Latte , Melbourne magic, Ameircano dan yang paling the best adalah Es Ngoepilah.

Selain itu, menurut adit, ada juga menu racikan kopi manual yang dipilih standar terbaik, menu ini disuguhkan gimana caranya tamu mau minum kopi tapi tidak terlalu pahit dan masih terasa lembut meski tanpa susu.

“Nah, itulah trik penggabungan kopi dengan aneka campuran yang lain, mungkin itu sesuatu yang agak baru di sini serta menu makanan lainnya,” katanya.

Di kedai kopi ini, sang pemilik selain meyuguhkan kopi juga memberikan konsep tempat edukasi mengenai bagaimana cara meracik kopi yang menghasilkan cita rasa terbaik.

Dengan demikian, hal sulit yang di temui adalah bagaimana merubah teman menjadi sesuatu yang profesional mengingat berdirinya kedai ini spontan dan otodidak.

“Menurunkan ego masing-masing buat lebih bisa kerja sama, saling melengkapi , ini hal yang lebih sulit dibandingkan dengan cara teknik memasarkan bahkan manajemenya,” ungkap Adit.

Adit bersama teman-temannya selalu menanamkan kebersamaan dalam mendirikan sebuah kedai kopi dengan modal yang seadanya, bagaimana cara mengalokasikannya hingga maksimal. Hal ini baginya merupakan sesuatu yang menantang. Selain itu, sekelompok anak muda pemain band di café ini terus berusaha dan menjaga serta mengembangkan usahanya agar tetap lancar dan dinamis.