Terlahir dengan nama Sicilia Dian Priharjati sebelum berganti menjadi nama Salma Dian setelah wanita kelahiran 1971 ini memeluk agama Islam pada tahun 1995.
Sebagai pendiri Dian Kenanga Totok Aura (DKTA), ia menuturkan lika liku perjuangannya dalam mempertahankan usahanya hingga mampu bertahan selama lebih dari dua dekade, ditengah ketatnya persaingan industri jasa kecantikan dan kesehatan yang berlangsung di negeri ini, belum lagi hempasan pandemi yg membuat usahanya hampir rebah secara permanen.
Ide dari usungan terapi Totok Aura ini sebenarnya sudah digagas Dian, begitu beliau biasa dipanggil, sejak masih bekerja di sebuah tempat usaha milik orang lain, namun gagasan Dian dianggap absurd, tidak masuk akal dan tidak sejalan dengan konsep usaha perusahaan tempat Dian bekerja. Penolakan itu bukan menyurutkan niat Dian, hal itu justru mengobarkan semangatnya untuk mengaktualisasi konsep terapi nya dengan membangun usaha sendiri, yang kemudian di labeli Dian Kenanga Totok Aura.
Terapi ini secara sederhana dapat didefinisikan sebagai gabungan dua terapi, yakni terapi Totok/Akupresur dengan muatan Tenaga Prana/Chi atau Tenaga Dalam. Mengenai Tenaga Dalam ini, Dian memang sudah menekuninya sejak masih SMP karena sering mengantar orang tuanya berlatih Sinlamba, yang kemudian diperkaya dengan mempelajari Merpati Putih, Chi Kung, Satria Nusantara, Mahatma dan sebagainya.
Sedangkan untuk teknik terapinya, selain diperolehnya dari belajar di Natural Healing Center, Dian juga ditempa secara khusus teknik terapi totok oleh seorang Sinshe yg masih merupakan kerabatnya. Berbekal dua ilmu ini, Dian mengkreasi terapi Totok Aura pertama di Indonesia, bahkan di dunia, yang hingga kini menjadi satu-satunya terapi Totok Aura paling diminati di negeri ini.
Metode terapi ini pada hakekatnya mengupayakan perbaikan 3 alat utama di tubuh manusia, yaitu alat gerak, alat cerna dan alat nalar. Karena sejatinya jika ketiga alat utama tubuh ini maksimal, maka seseorang akan terlihat tampil dengan aura yang segar, lebih menawan dan merespon apapun yang datang dari eksternal lebih terjaga emosinya, sehingga meski secara fisik terlihat biasa, namun daya tariknya melebihi tampilan fisiknya.
Proses terapi Totok Aura untuk mendapat 3 alat utama yg optimal adalah dengan memberikan stimulasi pada setiap akupoin/titik syaraf yang terhubung dengan organ dalam, yang menjalankan sistem tubuh manusia melalui teknik pemijatan dan penotokan/penekanan jari yang bermuatan tenaga prana/tenaga dalam, dan tentu saja seluruh therapist telah ditempa pelatihan kedua teknik ini.
Tujuan dari pemijatan dan penotokan dengan tenaga prana/tenaga dalam ini adalah merangsang organ-organ utama tubuh bekerja maksimal sesuai kebutuhan tubuh untuk mencapai keseimbangan sistem metabolisme dalam tubuh, sehingga diperolehnya keseimbangan ini dapat melancarkan aliran darah yang membawa oksigen dan gizi ke seluruh bagian tubuh, terutama otak yang memerlukan sedikitnya 20% aliran, jika kondisi ini sudah hadir dalam tubuh maka praktis penerima terapi akan merasakan kesegaran seketika dan auranya makin sehat.
Terapi Totok Aura ini sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yakni Totok Aura Wajah, Totok Aura Tubuh termasuk organ V, Totok Aura Getar Syaraf, Totok Aura Payudara dan Totok Aura Kaki Tangan, dimana seluruh nya secara umum bermanfaat sama yaitu menyeimbangkan metabolisme tubuh yang bermuara pada penyehatan aura.
Perbedaannya hanya pada penekanan manfaatnya saja, untuk Aura wajah memiliki manfaat kosmetis, aura tubuh untuk kebugaran sekaligus menjaga kesehatan organ V dan menjaga vitalitas bagi pria, khusus Aura Getar Syaraf itu lebih cenderung ke pengobatan penyakit tertentu, untuk payudara tentu saya kesehatan payudara, sedangkan aura kaki tangan adalah penyempurna Totok Aura Wajah dan Payudara.
Makna aura ini sendiri adalah sebuah pendaran cahaya yang tak terlihat namun dapat dirasakan, dimana hal tersebut dimiliki setiap makhluk hidup tanpa harus dibuka, jadi terminologi Membuka Aura tidak kami gunakan dalam tujuan produk jasa ini, tapi kami menggunakan Menyehatkan Aura. Sedangkan sehat atau tidaknya seseorang sangat didominasi oleh kondisi tubuhnya, dan melalui pembenahan kerja alat gerak, cerna dan nalar kesehatan aura kami yakini akan diperoleh,“ jelas Dian sambil terus menebar senyumnya.
Ketika ditanya kiat sukses dan tantangan dalam usahanya, Ibu lima anak ini masih dengan senyumnya menunjuk ke atas sambil berkata Allah SWT, dan tentu saja dibarengi bekerja keras dengan cerdas, konsisten dengan standar pelayanan, kebersihan dan jujur tehadap semua pelanggan, dengan demikian tantangan apapun yang datang akan terhadapi dengan baik, kecuali Allah berkendak lain seperti melandanya pandemi baru-baru ini. Dian sendiri berkeyakinan bahwa konsep menjalankan bisnisnya jika dijaga baik proses tahapannya, maka hasilnya akan berbanding lurus dan semuanya tentu saja harus dilandasi dengan aspek spiritual yang kaffah.
Ketika ditanya ditanya mengenai seberapa jauh semangat emansipasi RA Kartini mempengaruhi Dian dalam menjalankan usahanya, secara filosofis Ibu dari penyanyi Tiffany Kenanga ini menjawab, baginya semangat emansipasi RA Kartini akan menjadi sebuah jargon hampa tanpa makna, jika wanita hanya meminta diberikan persamaan haknya. Emansipasi hanya akan dapat diwujudkan apabila wanita berhenti memintanya, selama masih ada permintaan maka selama itu juga emansipasi belum dimiliki wanita, caranya? Dengan melakukan sesuatu yang membuat wanita yang bersangkutan dihargai.
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 213
Simak wawancara Kabari bersama Salma Dian dibawah ini