Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November, terjadi kolaborasi istimewa antara Global Islamic School dengan 2 desainer, yakni Opie Ovie dan Yani Halim.

Tahun ini perayaan Hari Guru Nasional di SMA Global Islamic School, dirayakan oleh seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru. Kegiatan ini dinamakan dengan Parents Teacher Day (PTD). Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari mobile photography, hingga teknik printing dan sablon. “Kebetulan di kelas saya, materinya tentang Sarong Movement yang dibawakan oleh desainer Yani Halim, yang juga kebetulan orang tua murid dari kelas 12 IPS 2 ini,” ungkap Ita Anita Hamid, M.Pd, guru di SMA Global Islamic School.

Dijelaskan Ita, Yani Halim memberikan materi terkait Sarong Movement ini. “Jadi bagaimana cara mengkreasikan sarung secara kreatif. Menurut saya, materi ini sangat bagus untuk anak – anak untuk meningkatkan kreatifitas dalam segi fashion,” kata Ita.

Dengan kegiatan Sarong Movement ini, Ita berharap meningkatkan kreatifitas dan memberikan manfaat bagi seluruh anak-anak didik. “Apalagi dengan momen di Hari Guru Nasional, saya berharap agar seluruh guru di Indonesia terus semangat mendidik anak bangsa, mencerdaskan generasi bangsa, tentunya untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik,“ jelas Ita.

Sementara itu, desainer Yani Halim memceritakan kolaborasinya dengan Global Islamic School ini. “Di sini saya diminta untuk mengajar, karena ada kolaborasinya antara orang tua murid dengan pihak sekolahan. Kebetulan saya fashion designer jadi sekaligus saya memperkenalkan dan mempromosikan Sarong Movement,” jelas Yani.

Menurut Yani, yang ingin dicapai dari kegiatan ini supaya generasi muda mau menggunakan sarung sebagai budaya lokal bangsa Indonesia. “Agar mereka menjadikan sarung sebagai busana yang bisa dipakai secara casual dengan kaos, atau pun dengan outer secara resmi dan tidak resmi,” kata Yani.

Lalu apa itu Sarong Movement?. “Sarong Movement ini adalah pergerakan sarung untuk dikenalkan kepada masyarakat luas di Indonesia terutama anak – anak muda. Jadi dengan gerakan ini, agar sarung ini setara seperti celana, rok yang digunakan sehari-hari. Gerakan ini sudah berlangsung sejak tahun 2012,” ungkap Yani.

Melalui Sarong Movement ini, Yani berharap agar anak-anak lebih mencintai budaya lokal, dan makin mengenal aneka jenis sarung yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Tak jauh berbeda dengan Yani Halim, desainer Opie Ovie mengaku bersyukur dilibatkan dalam acara Hari Guru Nasional di Global Islamic School. “Di sini saya mengisi acara untuk mengenalkan budaya Indonesia, salah satunya adalah sarung, sesuai dengan tujuan Indonesian Fashion Chamber (IFC), bahwa kita akan mengangkat sarung sebagai movement agar masyarakat paham terutama dari anak – anak agar mencintai budayanya sendiri,” terang Opie.

Opie pun berharap dengan dengan Sarong Movement, para remaja akan paham tentang wastra Indonesia dan mendukung UMKM sehingga dapat menambah kecintaan mereka terhadap kain Indonesia. “Jadi mereka tidak membeli lagi produk-produk impor,” tutup Opie.

Sumber Foto: istimewa

Simak video liputan kolaborasi istimewa antara Global Islamic School dengan 2 desainer, yakni Opie Ovie dan Yani Halim dibawah ini.