Yayasan sosial yang menjadi penanda dan jejak pengabdian Almarhumah Tien Soeharto kepada masyarakat Indonesia,  Yayasan Harapan Kita (YHK) menapaki masa-masa usia 51 tahun.

Menurut Sekretaris Jenderal Yayasan Harapan Kita (YHK) Tb. Mohammad Sulaeman, pendirian YHK didirikan Almarhumah Ibu Hj. Siti Hartinah Soeharto buat dengan tujuan luhur meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam arti seluas-luasnya. Ibu Tien mengelola Yayasan Harapan Kita bersama para wanita enerjik pada zamannya yaitu Ibu Siti Zaleha Ibnu Sutowo, Ibu Sri Dewanti Muhono, Ibu Kartini Widya Latief, Ibu Siti Maemunah Alamsjah, Ibu Wastuti Ali Murtopo dan Ibu Soetamtitah Soedjono Humardani.

“Pak Harto, dengan keyakinan akan kemampuan sang istri, selalu mendukung setiap ide besar Ibu Tien, berikut pelaksanaannya. Dukungan penuh cinta dan kebanggaan dari seorang suami yang tahu benar kemampuan dan kehebatan istrinya. Pasangan yang visioner ini telah membuktikan bahwa tidak ada karya Ibu Tien Soeharto yang sia-sia. Bahkan hingga kini setelah Yayasan Harapan Kita berusia 51 tahun,” katanya.

Yayasan Harapan Kita membangun banyak rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Selain itu, membangun Taman Mini Indonesia Indah, Perpustakaan Nasional, hingga Taman Anggrek Indonesia Permai.  Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. 

Untuk Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita merupakan bukti perlawanan Ibu Negara Tien Soeharto terhadap tingginya angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di masa itu. Beliau ingin rumah sakit ini berperan besar membantu tumbuh kembang anak-anak hebat harapan bangsa dan menjadi pionir penggunaan teknologi kedokteran terbaru.

RS Jantung Harapan Kita menjadi medan pertempuran berikut Ibu Negara Tien Soeharto bersama Yayasan Harapan Kita. Dalam pengasuhan tangan dinginnya, rumah sakit ini menjadi yang pertama melakukan bedah jantung terbuka di Indonesia dan operasi jantung berteknologi tinggi lainnya.

Dengan aspirasi kasih dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, Yayasan Harapan Kita mendukung kedua rumah sakit ini berbagi teknologi berikut peralatan kedokteran terbaru pada rumah-rumah sakit pusat propinsi di Medan, Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar, yang merupakan kota-kota berpenduduk padat.

Kini Yayasan Harapan Kita berlayar di bawah komando seorang nakhoda yang tidak kalah pintar, tegar, dan kaya visi. Siti Hardiyanti Rukmana telah mengukir sejarah panjang pengabdian sosial masyarakat di dalam dan luar negeri.

“Dari modal Rp100 ribu itu, Ibu Tien, istri Presiden kedua RI Soeharto mendirikan Yayasan Harapan Kita. Dari modal Rp100 ribu itu Yayasan Harapan Kita berkembang menjadi jaringan rumah sakit, berbagai sarana pendidikan, dan kebudayaan,” kata Siti Hardiyanti Rukmana atau mbak Tutut.

Begitu banyak harapan baik untuk Bangsa dan Negara ini, yang selamanya menjadi tantangan yang meletupkan visi, karsa, karya kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bahagia.