Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah menjelaskan kepada para pimpinan partai politik mengenai tujuan reshuffle kabinet yang akan dilakukan sekaligus menerima masukan dari masing-masing pimpinan parpol.

Presiden dalam keterangan pers di kediaman pribadi di Cikeas, Bogor, Kamis sore mengatakan pimpinan parpol koalisi memahami rencana reshuffle tersebut. Kepala Negara mengatakan meski kewenangan mengubah kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden, ia tetap menginginkan ada komunikasi yang baik dengan pimpinan parpol koalisi.

Presiden didampingi oleh Wapres Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Mensesneg Sudi Silalahi. Pimpinan parpol yang hadir yaitu Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Presiden PKS Luthfie Hassan.

Dalam pidatonya, SBY menegaskan bahwa kabinet baru yang segera dirombaknya akan merupakan sebuah kabinet kerja. Para menteri dalam kabinet yang akan dirombak ini harus bertanggungjawab, fokus pada pekerjaannya, dan bisa bekerja keras. “Jangan jadi beban bagi pemerintah, jangan jadi beban jadi presiden,” katanya.

Berikutnya, Yudhoyono mengharapkan kabinet yang dirombak harus solid di mana hubungan antarmenteri menjadi lebih baik. Presiden juga mengaitkan perombakan kabinet dengan kebijakan penggunaan anggaran negara harus tepat dan baik.

Tanpa menyebutkan satu pun nama untuk anggota kabinet yang akan dirombaknya nanti itu, Yudhoyono juga menyatakan bahwa para mitra koalisi sepakat pada pandangan bahwa pergantian anggota kabinet paruh waktu ini dipandang tepat.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37430

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini


_____________________________________________________

Supported by :