Di rak buah supermarket, pisang dan pisang tanduk (plantain) sering terlihat berdampingan. Sekilas tampak serupa, namun sebenarnya keduanya adalah dua jenis buah yang sangat berbeda—baik dari segi rasa, tekstur, hingga cara penyajian. Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara pisang biasa dan pisang tanduk, dan mana yang lebih baik untuk dikonsumsi?
Pisang: Si Manis yang Praktis
Pisang (terutama jenis Cavendish) adalah buah tropis yang sangat populer dan mudah ditemukan di seluruh dunia. Pisang matang berwarna kuning cerah dengan daging buah yang lembut dan manis. “Pisang mengandung karbohidrat cepat serap seperti glukosa dan fruktosa, cocok untuk sumber energi instan,” ujar Valerie Agyeman, ahli gizi terdaftar.
Selain itu, pisang kaya akan kalium, vitamin C, vitamin B6, dan magnesium. Karena rasa manisnya yang alami, pisang sering dimakan mentah sebagai camilan, campuran smoothie, atau bahan dalam kue dan roti—terutama jika sudah terlalu matang.
Pisang Tanduk: Sang Jagoan
Meski berasal dari keluarga yang sama (genus Musa), pisang tanduk berbeda secara signifikan. Bentuknya lebih besar dan kulitnya lebih tebal. Daging buahnya lebih keras dan lebih kaya pati dibandingkan pisang biasa, terutama saat masih hijau.
“Pisang tanduk mengandung lebih banyak serat dan pati resisten, yang baik untuk pencernaan dan kestabilan gula darah,” kata Agyeman. Buah ini juga mengandung vitamin A, C, B6, serta magnesium dan kalium, dengan profil gizi yang lebih mirip kentang daripada pisang manis.
Karena teksturnya yang keras dan rasa yang kurang manis saat mentah, pisang tanduk hampir selalu dikonsumsi setelah dimasak. Dalam banyak budaya, pisang tanduk digunakan dalam masakan tradisional seperti tostones dari Karibia, mofongo dari Puerto Riko, hingga fufu dari Afrika Barat.
Mana yang Lebih Sehat?
Menurut ahli gizi Tamar Samuels, “Tidak ada yang lebih sehat dari yang lain. Semuanya tergantung kebutuhan nutrisi dan cara Anda mengonsumsinya.” Pisang cocok untuk camilan cepat dan bahan kue, sementara pisang tanduk lebih tepat untuk masakan gurih dan mengenyangkan.
Sumber Foto: Juan Salamanca / Pexels.com
Baca Juga:
- Kembali ke Panggung Java Jazz Festival 2025, Jacob Collier Tetap Memukau
- Lina Ve School, Wadah Bakat Anak dari Catwalk hingga Public Speaking
- Usung Tema “Love Story”, GWCE 2025 Hadir di Living World Alam Sutera
- Pisang vs. Pisang Tanduk: Mana yang Lebih Sehat dan Cocok untuk Anda?
- CintaMU – Ekspresi Spiritual Rucky Markiano dalam Tiga Versi Sakral