Steward Leo membuktikan keterbatasan bukan alasan untuk menyerah. Pendiri First Wave Coffee ini membawa kisah luar biasa tentang keteguhan, keberanian, dan semangat membangun mimpi dari nol, seperti diungkapkannya dalam kanal YouTube Sekali Seumur Hidup.
Lahir tahun 1996 dari keluarga sederhana, masa kecil Steward dihantui tekanan ekonomi berat. Bahkan, saat masih bayi, ia hampir dijual ke seorang konglomerat karena desakan utang. Beruntung, seorang penjual kwetiau yang mengetahui niat itu memberikan nasihat bijak kepada sang ibu: “Jangan jual anakmu, siapa tahu kelak dia yang akan menyelamatkan keluarga ini.”
Semangat berdagang mulai tumbuh sejak kecil. Steward kecil sudah berjualan permen, es cendol, hingga susu gym. Namun, kesadaran bahwa berdagang adalah panggilan hidupnya baru tumbuh ketika dewasa. Usai kuliah, ia menolak jalur karier kantoran, memilih membangun usaha, meski tanpa bimbingan resmi dan berbekal pengalaman trial and error.
Sayangnya, langkah awalnya tidak mulus. Modal Rp72 juta yang dikirimkan untuk usaha mainan di Medan justru dibawa kabur sepupunya. Kehilangan seluruh tabungan itu tidak mematahkan semangatnya. Steward bangkit dengan membangun Evokids, bisnis mainan online berbasis remote yang bertahan hingga lima tahun dan berjalan autopilot.
Namun, lagi-lagi cobaan datang. Saat berniat membangun rumah tangga, ia menghabiskan hampir seluruh modal usaha dan berutang untuk persiapan pernikahan. Ketika hubungan tersebut berakhir pahit, ia kembali ke titik nol terluka secara emosional dan finansial.
Di tengah keterpurukan, harapan baru lahir. Berbekal obrolan sederhana dengan Michael, teman lamanya yang seorang head barista, Steward menemukan inspirasi membangun kafe. Dengan sisa modal dari Evokids dan semangat membara, lahirlah First Wave Coffee.
Membangun bisnis F&B bukan perkara mudah. Steward sempat berutang untuk menyelesaikan renovasi kafe, dan harus menghadapi kenyataan pahit saat staf awal satu per satu mengundurkan diri. Namun, semua rintangan itu ia hadapi dengan prinsip bahwa setiap kesulitan adalah peluang untuk belajar.
Mengusung konsep unik, First Wave Coffee menawarkan coffee mocktail, biji kopi pilihan, dan suasana nyaman — menciptakan pengalaman lebih dari sekadar menikmati kopi.
“Banyak orang tidak akan memahami visi kita. Tapi kalau kita yakin, kita harus terus melangkah,” ujar Steward.
Logo angka “1” yang menjadi lambang First Wave Coffee bukan hanya simbol, melainkan representasi keyakinan dan harapan. Steward berharap, suatu hari nanti, saat orang melihat angka satu, yang terlintas di benak mereka adalah First Wave Coffee.
Sumber Foto: firstwaveid
Baca Juga:
- Dari Nyaris Dijual hingga Bangun First Wave Coffee, Kisah Perjuangan Steward Leo yang Menginspirasi
- Boyce Avenue Sukses Gelar Konser di Jakarta
- Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Kata Dokter Hindari 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari
- 7 Barang Wajib yang Sering Terlupakan di Tas Training
- Dechantique Luncurkan Koleksi Casual Deluxe Bertema “Tropical Grace”