Setelah sepuluh tahun absen menulis buku, desainer interior ternama Indonesia, Yuni Jie, kembali meluncurkan karya terbarunya yang berjudul DREAM. Buku ini menjadi karya keenam dari Yuni, yang dikenal dengan prestasi gemilang dalam dunia desain interior, baik di dalam maupun luar negeri.

 Yuni, yang lahir di Jakarta pada 1977, adalah lulusan Pratt Institute New York dengan predikat Honor of Excellence dan meraih Cum Laude dari Cornish College of The Arts Seattle.

 Ia juga pernah dinobatkan sebagai Woman of The Year oleh majalah Herworld pada 2016 dan menjadi finalis Female Designer Award 2023 oleh publikasi internasional Design/Anthology.

Buku DREAM yang terdiri dari 512 halaman ini mengangkat tema modernisme yang kuat, dipadukan dengan fungsionalitas yang menjadi ciri khas desain Yuni. Karyanya selalu menonjolkan keseimbangan antara unsur Timur dan Barat, lama dan baru, serta tradisional dan kontemporer.

Hal ini menghasilkan desain yang elegan dan kasual, namun tetap menawan tanpa terlihat berlebihan. Gaya Yuni yang disebut sebagai The Art of Casual Elegance merefleksikan keindahan yang abadi dan mengalir dengan sendirinya.

Dalam buku ini, Yuni mengajak pembaca untuk menjelajahi setiap sudut rumah melalui chapter-chapter yang dikemas secara visual dan mendalam, membahas ruangan dari pintu masuk hingga area bermain dan rooftop.

Lebih dari sekadar panduan desain, buku ini merefleksikan bagaimana pandemi mengubah esensi hunian, menjadikannya lebih dari sekadar tempat tinggal—tetapi juga ruang untuk refleksi diri dan penghormatan terhadap kehidupan.

Selain desainnya yang tidak lekang oleh waktu, buku ini juga mengusung kesan quiet luxury, di mana kemewahan dan ketenangan berpadu sempurna.

 Ditulis dalam Bahasa Inggris, DREAM bukan hanya sebuah karya visual yang indah, tetapi juga referensi fungsional bagi para penggemar desain interior.

Pada masa pandemi, Yuni juga memanfaatkan waktunya untuk berkolaborasi dengan jenama lokal, menciptakan produk yang sebagian hasil penjualannya disumbangkan untuk kegiatan sosial.

Dedikasinya pada dunia desain membawa Yuni menjadi Muse Interior Designer untuk Louis Vuitton Flagship Store di Plaza Indonesia pada tahun 2024. Kolaborasi ini mempertemukan jenama Prancis dengan sentuhan budaya Indonesia yang sarat makna.

Buku ini ditutup dengan kisah proyek sosial One Fine Sky, yang didirikan Yuni pada 2017. Proyek ini telah memberikan kontribusi besar dengan menyumbangkan lebih dari 25.000 seragam sekolah bagi anak-anak kurang mampu di seluruh Indonesia. One Fine Sky adalah wujud nyata dari mimpi Yuni untuk memberikan dampak positif bagi bangsa.

Sumber Foto: Istimewa

Baca Juga: