Dalam rangka memperingati Idul Adha 1445, Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian dengan pelaksanaan Gerakan Masak Daging Qurban (GMDQ) Batch#7.

Acara yang diadakan pada tanggal 17-18 Juni 2024 ini tidak hanya merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat tali persaudaraan dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Ekplorasa Nusantara, sebuah organisasi yang berdedikasi pada eksplorasi rasa masakan Nusantara, kembali mengadakan acara tahunan ini dengan semangat yang sama, yaitu mengedepankan kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia.

Acara ini melibatkan para chef profesional dari restoran dan hotel ternama, mahasiswa sekolah kuliner dari berbagai kampus di Yogyakarta, serta peserta pertukaran mahasiswa internasional dari Universitas Ahmad Dahlan dan siswa profesi dari Budi Mulia Dua Culinary School.

GMDQ Batch#7 menghadirkan lima menu utama dengan cita rasa Nusantara, yaitu Gulai, Kalio, Rica-Rica, Tongseng, dan Sate Goreng. Tahun ini, menu khas Minangkabau, Kalio dan Gulai, diperkenalkan untuk menambah variasi hidangan yang disajikan.

Pada hari pertama acara, sebanyak 300 orang berpartisipasi dalam memberikan daging qurban yang kemudian diolah menjadi hidangan lezat untuk dinikmati masyarakat sekitar, termasuk panti asuhan dan kaum dhuafa. Lebih dari 150 kilogram daging qurban diolah dalam satu hari, menandai sukses besar acara ini.

Wisatawan dari dalam dan luar negeri yang kebetulan berada di Yogyakarta turut menyaksikan dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka berkesempatan mencicipi masakan daging qurban yang dimasak dengan berbagai resep tradisional secara gratis, berkat dukungan dari Rumah Bumbu Nusantara yang telah mengembangkan formula bumbu secara mandiri.

“Kami mendapatkan pengalaman baru karena kita tahu bagaimana keriuhan ibu-ibu dalam antrian yang minta didahulukan, lalu mendapatkan pengalaman berinteraksi sosial dan mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan instruksi yang harus jelas yang harus diberikan kepada tukang daging, serta dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial dan budaya yang mengedepankan budaya Jawa sebagai kearifan lokal pada khususnya dan budaya Indonesia pada umumnya,” ujar Yudha, mahasiswa UAD.

“Saya juga mendapatkan pengalaman terkait cara memotong daging dengan sekali sayatan tanpa kesulitan dan pengalaman mengolah daging,” ujar Syifa, siswa BMD.

“Gerakan Masak Daging Kurban ini merupakan salah satu bentuk komitmen Ekplorasa Nusantara untuk terus melestarikan warisan kuliner Nusantara dan membantu kaum dhuafa untuk dapat menikmati sajian kuliner nikmat olahan daging qurban,” kata Jawel Husin, salah satu penggagas acara ini.

Chef-chef yang terlibat pada tahun ini berasal dari berbagai hotel dan restoran ternama, termasuk dari luar DIY seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan beberapa kota lainnya. “Saya mahasiswa pertukaran pelajar Universitas Ahmad Dahlan Jurusan Bahasa Indonesia dan Kebudayaan, dan saya sangat senang mengetahui bagaimana cara mengolah masakan Indonesia dengan bimbingan chef-chef yang mahir,” ujar Zain Abiddin, mahasiswa pertukaran dari luar negeri.

Arya Eka, mahasiswa UAD, juga berbagi pengalamannya, “Pada kegiatan ini saya belajar banyak hal baru mengenai teknik mengolah daging, cara bekerja sama dalam tim, dan tentu saja berinteraksi dengan masyarakat dan orang-orang baru.”

Salah satu wisatawan dari Perancis, Buletin, menyampaikan kesannya, “I’m from France and work here. I retired last year and now enjoy my travelling with my son, people cooking. The people here are so friendly.”

Ekplorasa Nusantara berharap event ini semakin dikenal luas sehingga semakin banyak orang dapat menikmati masakan olahan daging qurban oleh chef profesional tanpa dipungut biaya, serta turut serta dalam upaya pelestarian budaya kuliner Nusantara.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga