Di tengah suasana khidmat bulan suci Ramadan, aroma gurih dan renyah dari jajanan akulturasi China-Betawi ada di Cilegon, Provinsi Banten.

Salah satu yang menonjol adalah Gohyong, sebuah hidangan yang tak lepas dari kehangatan dan keberkahan bulan suci tersebut. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Gohyong, Atung,menyampaikan bahwa lapak mereka menghormati umat Muslim dengan kebijakan tutup dan buka pada jam-jam yang tepat, mulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

Gohyong, dengan bentuk serupa rolade yang diisi dengan adonan ayam dan digoreng hingga kering, disajikan bersama saus mentega atau asam manis. Tak hanya itu, adonannya juga mengandung campuran sagu untuk merekatkan daun bawang serta bumbu-bumbu khas seperti saus tiram, minyak wijen, telur, kulit tahu, dan berbagai bahan lainnya.

Kelezatan Gohyong telah membuatnya diminati oleh banyak orang. Bahkan, penjualannya melejit di berbagai tempat, termasuk Gohyong Cikini di Jakarta Pusat yang menjadi ramai dengan antrean pembeli.

“Atung menjelaskan bahwa Gohyong adalah produk halal dengan harga terjangkau, hanya 15.000 per box. Dengan menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya, Gohyong menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan menggunakan daging lainnya. Selain itu, keberagaman tenaga kerja di lapak Gohyong, yang mayoritas mengenakan jilbab, juga menunjukkan komitmen mereka terhadap kehalalan produk,” ungkap Atung.

Dalam beberapa bulan terakhir, permintaan akan Gohyong meningkat secara signifikan. Awalnya hanya membutuhkan lima kilogram daging ayam untuk setiap produksi, kini kebutuhan tersebut telah melonjak menjadi minimal 15 hingga 30 kilogram.

Meskipun ada permintaan untuk menggunakan udang sebagai bahan utama, namun karena pertimbangan harga, Gohyong tetap menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya.

“Saat ini, selama bulan suci Ramadhan, permintaan akan Gohyong dalam bentuk beku (frozen) juga meningkat. Pasar yang tidak bisa diprediksi membuat kami harus siap dengan berbagai permintaan, mulai dari yang lokal hingga permintaan dari wilayah yang jauh seperti Papua. Namun, kami tetap memastikan bahwa kualitas Gohyong tetap terjaga dengan proses pengemasan yang tepat,” tambah Atung.

Dengan keberhasilannya menghadirkan Gohyong yang tidak hanya lezat namun juga halal di tengah-tengah suasana Ramadhan yang khidmat, lapak jajanan Gohyong menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat yang ingin menyajikan hidangan istimewa saat berbuka puasa.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: