Sebagai seorang generasi muda, Anggi Auliyani Suharja melihat sosok Kartini sebagai simbol yang tak pernah lekang oleh waktu dalam perjuangan untuk kesetaraan dan kemajuan perempuan.
Baginya, Kartini adalah sumber inspirasi yang terus mengingatkannya untuk senantiasa terbuka pada pengetahuan dan kemajuan, dengan tujuan utama membantu sesama dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Dalam salah satu suratnya, Kartini menyatakan, “kita bisa menjadi manusia sepenuhnya tanpa berhenti jadi perempuan sepenuhnya.” Kalimat ini memicu kesadaran Anggi akan pentingnya hak dan kesetaraan bagi perempuan, bahwa mereka layak mendapatkan hak yang sama dan mampu berdaya seperti halnya laki-laki. Nilai-nilai ini menjadi landasan kuat yang diterapkan Anggi dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam pekerjaannya maupun kehidupan pribadinya.
Sebagai Kartini pertama dalam hidup Anggi, ibunya merupakan sosok yang selalu mengingatkannya akan perjuangan dan nilai-nilai luhur. Dengan teladan yang diberikan oleh ibunya, Anggi tergerak untuk terus melangkah maju dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Pada peringatan Hari Kartini, Anggi mengajak kita semua untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi Kartini bagi orang-orang di sekitarnya. Kita dapat menjadi tempat bersandar bagi teman-teman di sekitar kita, serta memperkaya diri dengan ilmu dan budi pekerti yang agung.
“Di hari Kartini ini, saya ingin kita untuk menyadari betapa kita bisa selalu menjadi Kartini bagi orang-orang di sekitar dengan menjadi pundak tempat bersandar teman-teman di sekitar dan membekali diri dengan ilmu dan adab yang agung,” tutur dosen di Mae Fah Luang University Thailand ini.
Dengan semangat Kartini yang menjadi pendorong utama, Anggi berkomitmen untuk melangkah maju dan menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
Sumber foto: Istimewa
Baca Juga:
- Melody Tuangkan Perjalanan Hidup di Single Perdana Berjudul “Berdiri Di Kaki Sendiri”
- Polisi Inspiratif Ini Bangun Pesantren Gratis untuk Yatim dan Duafa
- Dari Mimpi Remaja hingga Sukses Nasional: Kisah Rafif Adhikara Mendirikan 150+ Cabang Photomatics
- Diageo World Class Indonesia 2025 Ajang Kompetisi Bartender Terbesar dan Bergengsi Dunia
- Dua Instruktur UIN Jakarta Raih Beasiswa Fulbright, Siap Mengajar di Harvard dan Northern Illinois University