Di tengah keramaian Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), sosok Johar Ma’mun menarik perhatian banyak orang.

Pada Rabu (28/8), Johar, mahasiswa Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, menjadi salah satu dari 1.797 lulusan Program Sarjana yang diwisuda.

Dengan penuh rasa bangga, Johar berdiri di antara para lulusan lainnya, merayakan pencapaian luar biasa sebagai lulusan cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75. Kisah Johar bukan hanya sekadar tentang keberhasilan akademik, tetapi juga perjuangan yang penuh inspirasi.

Johar Ma’mun, pemuda berusia 22 tahun, berasal dari desa kecil di Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Muhlasin dan Saminah, yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Ayah Johar, Muhlasin, meski hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sekolah dasar, memiliki semangat tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya. Kegigihan dan dukungan dari orang tua inilah yang menjadi fondasi kuat bagi Johar untuk mengejar pendidikan lebih tinggi.

“Bapak ingin saya melanjutkan ke pondok pesantren selepas SMP karena keluarga kami semua ke pesantren, tetapi Ibu dan para guru mendukung saya melanjutkan ke SMA karena melihat prestasi saya yang selalu juara kelas,” kenang Johar.

Dengan dukungan ibu dan para guru, Johar melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Cilacap dan berhasil menorehkan berbagai prestasi akademik, termasuk menjadi juara kelas dan mengikuti berbagai kompetisi seperti Olimpiade Ekonomi.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, Johar menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun, ia memahami keterbatasan ekonomi keluarganya. Johar meyakinkan orang tuanya bahwa ia akan mencari beasiswa untuk meringankan biaya kuliah.

“Saya menjelaskan kepada orang tua tentang adanya beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diberikan pemerintah untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

Johar awalnya diterima di Universitas Diponegoro melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2020. Namun, hatinya masih tertambat pada keinginan untuk kuliah di UGM. Dengan tekad yang kuat, Johar mengikuti jalur Ujian Mandiri (UM) UGM dan berhasil diterima di Program Studi Akuntansi FEB UGM.

“Saat tahu diterima di UGM, saya sangat senang. Keluarga saya langsung menangis dan bersujud syukur,” ungkapnya.

Selama berkuliah di UGM, Johar tidak hanya fokus pada studinya. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi dan berhasil meraih prestasi di banyak ajang, termasuk menjadi juara dalam kompetisi-kompetisi akuntansi tingkat nasional.

Beberapa pencapaiannya meliputi menjadi 1st Runner up di Audit Phoria 4.0 Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN 2023, 1st Winner of Accounting Excellence Olympiad PKN STAN 2023, dan 1st Runner up di Pekan Ilmiah Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman 2023.

Selain prestasi akademik, Johar juga mengikuti berbagai program magang di sejumlah perusahaan dan institusi, yang memberinya pengalaman berharga sebelum memasuki dunia kerja. Ketekunan dan usaha keras Johar akhirnya membuahkan hasil ketika ia diterima bekerja di Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, salah satu perusahaan akuntansi terkemuka di dunia.

Kisah Johar Ma’mun adalah contoh nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Melalui dedikasi, kerja keras, dan keyakinan, Johar membuktikan bahwa setiap orang memiliki peluang untuk mencapai sukses, terlepas dari latar belakang mereka.

“Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa. Jangan pernah menyerah, selagi masih ada kemampuan disertai kerja keras, akan banyak kesempatan dan kemungkinan yang bisa didapatkan,” pesannya.

Sumber Foto: ugm.ac.id

Baca Juga: