Dibalik sebuah busana tentu ada seorang fashion designer dibaliknya. Dari tangannya dibuat sketsa rancangan busana yang akan diproduksi. Terlibat dalam keseluruhan proses produksi busana, mulai dari perencanaan rancangan hingga tahap final pembuatan produk.

Dalam menciptakan dan mengembangkan rancangan busana, fashion designer harus punya kreativitas yang tinggi. Tak terkecuali Kukuh Hariyawan, fashion designer dari Kebaya Adhikari. Lewat dirinya, busana Kebaya Adhikari menjelma menjadi kebaya yang elegan, modern, dan berkarakter penggabungan antara pola gaun dan material kebaya. Kukuh telah banyak menciptakan karya Kebaya dan mengikuti event fashion show di dalam dan luar negeri.

Nah, KABARI belum lama ini berkesempatan berbincang dengan Kukuh perihal dunia Kebaya-nya di Kebaya Adhikari, berikut kutipannya.

Latar belakang menjadi fashion designer?

Setiap orang memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda, saya tertarik menggeluti dunia fashion karena melihat kain-kain di Indonesia sangat unik. Ada batik, songket, tenun, endek, dan lainnya. Sangat sayang ketika kita memiliki kemampuan lebih di industri fashion, namun tidak memanfaatkan keunikan tersebut.

Bisa diceritakan kenapa memilih Kebaya?

Menyadari bahwa Indonesia memiliki kain-kain yang unik, serta kain tersebut sudah diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang. Dari sini saya menyadari, kita harus menjaga nilai-nilai budaya bangsa. Termasuk budaya berpakaian kebaya, mengingat kebaya adalah intangible heritage atau warisan budaya tak benda melalui dorongan pemerintah RI kepada UNESCO.

Garis rancang dari Kebaya Anda, bisa dijelaskan?

Agar mengikuti perkembangan zaman, saya lebih memilih kebaya dengan nuansa modern, menggabungkan antara pola gaun dengan material kebaya. Namun demikian untuk memfasilitasi peminat kebaya klasik pun saya masih tetap bermain di lini kebaya klasik.

Semua kebaya yang saya rancang tentunya sangat istimewa, karena saya mengerjakan semua kebaya dengan hati yang tulus. Namun jika harus berbicara kesan, saya saya memilih kebaya yang saya beri nama “Charlote Kebaya.” Berwarna coklat, bertabur payet dan kristal premium.

Kebaya ini pernah dipakai oleh model papan atas bernama Charlote saat fashion show di Paris, Prancis, tahun 2019 lalu. Kebaya ini juga pernah dikenakan oleh putri duta besar Indonesia untuk Prancis. Dan sampai saat ini kebaya tersebut masih saya simpan untuk Kenang-kenangan.

Saya mendapatkan apresiasi dari tamu undangan dari berbagai negara. Mereka antusias melihat karya koleksi Hingga pernah dilirik seorang dokter asal Amerika Serikat. Beberapa kebaya terjual. Di Pasar Internasional laku 4.000 US Dolar.

Keistimewaan dari rancangan Kebaya Anda?

Karakter kuat dari Kebaya Adhikari adalah taburan payet original, dan kristal premium, material bahan pilihan, serta desain seksi elegan dengan belahan yang tinggi. Garis desainnya sangat modern. Karakter kuat yang saya bangun sejak 2009 ini lah, menurut saya, yang akan membedakan dan menentukan posisi kita.

Bagaimana strategi bisnis fashion Kebaya Adhikari?

Menyadari harga produk kami start from 20, maka kita harus terus memupuk jaringan kita, demikian pula kepada klien, jangan hanya jual beli putus. Selain itu kita harus masif ppromosi ke market place dan media sosial. Saat ini saya juga aktif berkonten di tiktok, meskipun saya sadar viewer tiktok untuk saat ini bukan target penjualan.

Saya sadar saat ini mayoritas pengguna tiktok masih muda-muda.. Justru dari sekarang saya harus mengenalkan secara masif ke anak muda jaman now melalui aplikasi tersebut. Di aplikasi tersebut saya tidak berbicara hari ini, tapi 5-10 tahun kedepan.

Soal rencana ke depan seperti apa?

Untuk rencana jangka pendek di tahun depan, 2024 saya dan team telah membuat perencanaan, antara lain mengikuti Indonesia fashion week, dan rangkaian show-show lainnya setiap tiga bulan.

Dan rencana jangka panjang, saya akan membuat gebrakan dengan menggelar show tunggal dan saya tetap akan masif bergerak di lini media sosial, sebagai bentuk konsistensi kami dalam upaya mengenalkan dan mempertahankan budaya bangsa kepada generasi penerus kita.

Sumber foto: Istimewa

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 195

Simak video pilihan Kabari dibawah ini.