Kesulitan anak bungsunya saat mengupas buah salak justru menjadi titik awal lahirnya ide bisnis yang kini berkembang pesat. Shelly, Founder sekaligus CEO PT. Salaku Cara Enak Makan Salak, melihat potensi besar dari buah tropis khas Indonesia itu.
“Anak saya suka sekali salak, tapi selalu minta dikupaskan. Dari situ saya berpikir, kenapa tidak membuat salak jadi camilan yang bisa langsung dimakan?” ungkapnya.
Dengan latar belakang tersebut, Shelly mulai merintis Salaku sebagai merek makanan olahan berbasis buah salak. Tak sekadar camilan biasa, produk Salaku menyasar pasar yang menyukai makanan sehat, berbahan buah-buahan, serta bebas gluten.
“Salak ternyata bukan hanya enak, tapi juga baik untuk pencernaan dan daya ingat. Hampir semua bagiannya bisa diolah, ini sesuai sekali dengan prinsip zero waste yang kami pegang,” tambahnya.
Salaku menawarkan berbagai produk inovatif, mulai dari brownies salak, pie salak, kukis salak, selai salak, coklat salak, kerupuk salak, sambal salak, juice salak, hingga kopi dan teh dari limbah kulit salak. Seluruh proses produksi dilakukan secara terstandarisasi dengan pengawasan ketat terhadap bahan baku, supplier, hingga kemasan.
Dengan strategi pemasaran yang cermat seperti segmentasi pasar, branding sebagai produk sehat lokal, promosi digital, distribusi online dan offline, hingga sampling langsung ke konsumen, Salaku mulai dikenal luas. “Kami tidak hanya menjual produk, tapi juga mengedukasi pasar tentang potensi buah lokal,” jelas Shelly.
Namun perjalanan tidak selalu mulus. Edukasi pasar terhadap produk baru berbahan salak menjadi tantangan tersendiri, belum lagi upaya menjaga skala produksi dan bersaing dengan cemilan populer lain.
Meski begitu, Salaku terus berinovasi, termasuk merancang kemasan praktis siap konsumsi dan mempersiapkan diri untuk ekspansi ke pasar ritel modern dan ekspor.
Ke depan, Shelly berharap industri olahan buah lokal di Indonesia semakin berkembang dan saling mendukung.
“Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem UMKM buah lokal yang kuat dan kolaboratif. Inovasi dan riset harus terus ditumbuhkan agar buah-buahan Indonesia tidak kalah pamor dengan produk luar negeri,” pungkasnya.
Sumber Foto: Istimewa
Baca Juga:
- Wika Salim Menggetarkan Hati sebagai Tata: Janda Pejuang dalam Film “Mendadak Dangdut”
- Salaku Ubah Buah Salak Jadi Camilan Sehat Bebas Gluten
- Waktu Terbaik untuk Bangun Setiap Hari Itu Tergantung pada Genetika, Kata Ilmuwan
- Dukung Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri Melalui Peningkatan Kapasitas dan Program Neighborhood Collaboration
- Beli Emas Tak Perlu Tunggu Murah, Yang Penting Konsisten dan Sesuai Rencana Keuangan