Bisa dibilang pemilik Bakmi Siantar Lina merupakan seorang wanita cantik yang peduli eksis. Simak saja lini sosial media Instagramnya atau Tik Toknya, Lina Kartika, getol sekali membagikan beragam postingan. Mulai dari kegiatan usaha bakminya sampai tentu saja, endorse-an.

Ya! Sosial media bukan sesuatu yang disepelekan olehnya. Bagi Ci Lina sapaan akrabnya peranan sosial media media sangat vital membangun viral dan branding. Dari sosial media juga pelanggan yang lapar mie datang tidak hanya di Jakarta dan Tangerang saja, namun juga di luar Jabodetabek dan luar Pulau Jawa, seperti Bogor, Bandung, Karawang, Makassar, Kalimantan, Bengkulu, Padang, Lampung, Surabaya, dan kota lainnya.

Puji Tuhan, sebutnya. Kendati pandemi sempat “merobek-robek” tatanan perekonomian banyak orang, Bakmi Siantar Lina masih terus bertahan bahkan berkembang. Rencana Bakmi Siantar Lina akan membuka cabang ke-4 di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bakmi Lina sendiri sudah memiliki tiga cabang di Jakarta, di daerah Pluit, Gading Serpong, dan Pesanggrahan Puri.

Usaha mie dirintisnya beberapa tahun lalu. Kenapa mie? Alasannya sederhana karena mie banyak disukai oleh orang. Kuliner sejuta umat ini memang “bejibun” peminatnya di Jakarta.

Dengan keistimewaan bakmi khas Siantar, Ci Lina mencoba mencari cuan di ranah ini. “Awal memulai usaha ini perlu perjuangan karena tidak langsung ramai. Namun berkat Tuhan bisa viral . Saya gak diam di zona nyaman tapi punya untuk mandiri dan berkembang,” tutur Lina kepada KABARI. “Bukan hanya bisa masak di resto tapi harus bisa mengolah semua bahan baku sendiri, dan mendengar semua input dari pelanggan.”

Ada Menu Halal dan Non-Halal

Nah, menu jagoan Bakmi Siantar tentu saja bakmi. Mienya berbentuk keriting dan kenyal. ‎Bakmi dibuat khusus dengan tangan alias homemade. Ci Lina menjamin mienya sehat dan tanpa bahan pengawet. Selain itu, istimewa menu bakmi Siantar-nya, ‎ untuk penyajiannya memiliki beragam toping sesuai selera pelanggan.

Dari unit menunya Bakmi Siantar menyuguhkan menu non-halal dan halal. Yang non-halal biasanya menggunakan daging babi cincang atau babi merah (casio). Yang halal sudah pasti menggunakan daging ayam dan daging sapi.

Ci Lina mengatakan bagi yang ingin mencicipi Bakmi Siantar Lina halal tak perlu khawatir. Di restorannya ini terdapat dua dapur masak yang terpisah untuk menu halal dan non halal, berikut peralatan makannya juga terpisah agar para penikmat bakmi ini lebih aman dan nyaman dalam menikmatinya.

“Untuk menu halal tidak usah khawatir. Karena untuk dapur memasaknya dan peralatan masaknya juga terpisah. Untuk non halal dapurnya di depan, dan untuk yang halal dapur belakang. Jadi benar-benar dipisah,” ungkapnya.

“Masyarakat muslim jangan khawatir untuk makan di restoran karena dapur masak kami terpisah. Untuk dapur masak non halal di depan dan dapur masak halal di belakang. Karyawan kami pasti akan memberitahu kepada konsumen mengenai mana menu makanan yang halal dan non halal. Sehingga konsumen nyaman menikmati menu makanan kami,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut Lina mengatakan, untuk menu halal, di restorannya menghadirkan tiga menu, yakni Bakmi Ayam Kampung, Bakmi Ayam Jamur, dan Dimsum. Untuk minumannya, ada susu kacang kedelai, kietna, es lidah buaya dan untuk dessert bisa mencoba guiling kao madu, kacang hitam dan kacang hijau.

Maknyus! Usaha bakmi ini seperti dikatakan di atas tidak langsung menuai sukses. Butuh proses dan Ci Lina selalu terus berusaha, mandiri, dan memberikan yang terbaik. Apapun itu asal niat berusaha dan berdoa pasti bisa dan tidak ada yang mustahil. Semoga kedepannya Bakmi Siantar Lina bisa terus meningkatkan pelayanan dan kualitasnya. 

Baca Juga: