Plester Batik 100% Indonesia

Batik makin populer sejak diakui UNESCO
sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia pada 2 September 2009
lalu. Kini tidak hanya dijadikan busana saja, berbagai pernik seperti
lampu, hiasan dinding, pelengkapan rumah tangga sampai plester untuk
luka pun didesain dengan motif batik.

Beragam desain batik dipamerkan dalam bentuk plester ini bisa jadi
pilihan untuk menutup luka, bahkan bisa juga digunakan untuk gaya. Mita
(20), mahasiswi menggunakan plester batik untuk aksesoris ditangannya.
Hanya untuk sekedar gaya-gayaan, ia mengaku suka karena menilai plester
ini unik.

“Ngga luka, hanya buat keren-kerenan saja. Plester batik menurutku unik, jadi lucu,” akunya.

Satu bungkus plester berisi 10 strip dengan dua pilihan motif. Harga
pasaran pun sangat terjangkau, hanya dengan Rp 2000 rupiah. Biasanya
plester unik ini dijual dipinggiran jalan, dan di bus-bus yang dijual
pedangang asongan.

PT Indo Abadi Sarimakmur merupakan pelopor pembuatan plester batik.
Menurut David Handoyo selaku menajer pemasaran, pembuatan plester batik
ini merupakan satu langkah untuk memgembangkan produksinya yang bergerak
dibidang pembuatan alat-alat perlengkapan medis. Alasan lain, batik
yang kini tengah ‘naik daun’ menjadi tujuan untuk memenuhi permintaan
konsumen.

“Untuk kedepannya tidak hanya batik saja, akan ada inovasi lain guna
memenuhi kebutuhan konsumen, dan kini sedang kita kembangkan” paparnya
pada Kabari.
Ditambahkan David, plester batik dibuat juga untuk mengangkat budaya
bangsa yang dapat meningkatkan daya jual karena batik kini tengah
diminati. Keuntungan lain plester batik pun dapat menjadi pengenalan dan
pembelajaran bagi anak-anak akan beragamnya batik nusantara.

Baru enam bulan plester dengan motif batik dipasarkan, batik klasik
seperti Batik Parang dan Batik Mega Mendung menjadi pilihan favorit
pengguna dan penggemar plester motif batik. Untuk sementara penjualan
batik baru di Indonesia saja.

“Bila ada distributor yang berminat untuk eksport kita bisa layani” pungkas David. (Pipit)