Pada bulan September 2024, layang-layang dan wayang Indonesia akan menjadi bagian dari Festival Layang-layang yang digelar di Marseille, Perancis.

Endang Ernawati, pendiri dan kepala Museum Layang-Layang Indonesia, mengungkapkan antusiasmenya terkait undangan khusus dari pihak festival.

“Kami diundang untuk mengisi berbagai kegiatan di sana, seperti pasar malam di Marseille, dan tentu saja mengikuti festival layang-layang. Kami juga akan menampilkan tarian-tarian Jawa yang dikemas dengan menarik,” ujar Endang.

Dalam festival tersebut, tim dari Museum Layang-Layang Indonesia akan menghadirkan layang-layang unik yang terbuat dari pelepah pisang, sebuah inovasi yang berbeda dari biasanya.

Selain itu, mereka akan membawa tema wayang kontemporer, dengan fokus pada Wayang Uwuh yang dibuat dari limbah oleh seniman Iskandar.

“Kami akan memperkenalkan wayang dalam bentuk kekinian, bukan lagi wayang klasik, tapi wayang kontemporer,” tambah Endang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan tradisi kebudayaan Indonesia yang terus berkembang sesuai dengan zaman. Persiapan menuju Paris ini juga menjadi momentum penting bagi Museum Layang-Layang Indonesia.

“Perhatian dari pemerintah terhadap pelestarian budaya melalui museum swasta seperti kami mulai meningkat. Tahun ini, kami mendapatkan bantuan untuk kegiatan ini. Semoga tahun-tahun berikutnya kami dapat mempersembahkan budaya Indonesia ke beberapa negara lain seperti Jepang, Italia, dan lainnya,” kata Endang dengan optimisme.

Festival Layang-layang di Marseille akan menjadi panggung internasional bagi budaya Indonesia, menampilkan keunikan dan kekayaan tradisi Nusantara.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan negara-negara lain, serta mempromosikan warisan budaya Indonesia di kancah global.

Sumber foto: istimewa

Baca Juga: