Museum Layang-layang Indonesia (MLLI) mengadakan acara bertajuk “Keroncong Merdeka” sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Indonesia, kali ini dengan fokus pada musik keroncong.

Acara ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan MLLI dan didukung oleh program Dana Indonesiana dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, serta LPDP Kementerian Keuangan RI.

Kolaborasi antara MLLI, PAS Rekadaya, dan Keroncong de’Poespo ini berlangsung di Museum Layang-layang Indonesia, Jl. H. Kamang no. 38, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

 Acara ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan RI yang diselenggarakan oleh MLLI.

Widjanarko Puspoyo, Founder Keroncong de’Poespo, menjelaskan, “Keroncong yang kita miliki ini adalah keroncong kontemporer, yang sudah dimodifikasi dengan musik pop dan jazz. Kami yakin dengan penampilan musik keroncong ini.”

Berdiri sejak tahun 2016, grup ini sudah lama bermain keroncong dan pernah diundang tampil di Belanda pada tahun 2012.

Mereka rutin tampil di Solo sejak 2018 dan berencana untuk tampil di Festival Keroncong Internasional di Malaysia bulan depan.

“Kami ingin membuat generasi muda mencintai musik keroncong,” lanjut Widjanarko.

“Ini adalah perpaduan alat musik tradisional dengan keroncong. Kami menjaga ini sebagai identitas kami, berbeda dengan yang modern yang biasanya menggunakan organ dan drum.”

Sementara itu Endang Ernawati, Pendiri dan Kepala Museum Layang-layang Indonesia, menjelaskan alasan di balik pemilihan grup keroncong untuk acara ini.

 “Kami ingin memunculkan kembali kebudayaan Indonesia, termasuk keroncong, yang harus dilestarikan seperti halnya layangan. Keroncong adalah bagian penting dari budaya kita, dan dengan acara ini, kami berharap dapat melestarikannya.”

Mereka yang biasa tampil di Tong Tong Fair di Belanda juga diundang untuk berpartisipasi dalam acara ini.

“Untuk kemerdekaan saja, mereka diundang ke Museum Layang-layang,” tambah Endang.

Harapan MLLI adalah agar grup keroncong ini dapat terus eksis dan memperkenalkan keroncong kepada generasi muda serta masyarakat luas, sehingga musik keroncong dapat terus hidup dan berkembang di masa depan.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: