Busana cheongsam hasil karya desainer Gabriella Praditha dengan brand GV berhasil menarik perhatian pasar internasional.

Koleksi cheongsam ini telah dipasarkan ke berbagai negara, mulai dari Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Menurut Gabriella Praditha, pemilik brand GV, permintaan akan busana cheongsam modern dari Amerika cukup banyak.

Banyaknya pernikahan campuran di negara tersebut menjadi salah satu faktor utamanya.

Gabriella menjelaskan permintaan cheongsam tidak hanya datang dari pasangan keturunan Tionghoa, tetapi juga dari pasangan berdarah campuran, seperti Tionghoa dengan Afrika atau Tionghoa dengan keturunan India dan Barat.

“Selama saya mengerjakan busana dari permintaan Amerika ini, desainnya sangat beragam.

Mereka tetap ingin unsur oriental dalam gaun pernikahan, tetapi dengan tampilan yang lebih modern,” ungkap Gabriella.

Ia menambahkan trend pelanggan sekarang ini tidak menyukai model cheongsam yg terlihat kuno dan kurang menarik.

Untuk memenuhi selera tersebut, Gabriella merancang cheongsam modern dengan sentuhan kontemporer yang mengikuti tren.

Contohnya, GV menambahkan detail cutting backless, slit, lengan bubble, lengan terompet, ekor serta jubah aneka bentuk dengan hiasan bunga, rumah 3D, burung, kupu, dan binatang lainnya yang jg dilengkapi dengan bulu-bulu.

Desain ini memberikan nuansa modern tanpa menghilangkan esensi budaya Tionghoa.

Kombinasi desain kontemporer yang unik dan tetap mempertahankan elemen budaya Tionghoa membuat busana cheongsam GV diterima dengan baik di pasar internasional, khususnya Amerika Serikat dan negara lainnya.

Gabriella berharap tren ini bisa terus berkembang, sehingga busana tradisional cheongsam GV dapat semakin dikenal dengan sentuhan inovatif di berbagai belahan dunia.

Sumber Foto: Instagram GV 

Baca Juga: