San Francisco: (415) 213-7323, Los Angeles (La Habra): (562) 383-2100

Yuliana Bersyukur Tuhan Mempertemukannya dengan Sang Ibu

  Suratan nasib memisahkan perempuan kelahiran Ujungpandang, 17 Juli 1969 ini dari ibu yang melahirkannya. Lebih dari 35 tahun, ia mencari sang ibu ke mana saja. Tapi hasilnya nihil, hingga suatu hari Tuhan mengizinkan mereka bertemu. Kerinduan mereka terbayarkan sudah. Liku-liku hidup anak manusia penuh rahasia. Tak ada yang tahu di balik itu, termasuk juga Yuliana. Ia sama sekali tak tahu jika setelah lahir dan menjadi kecintaan orang tuanya, namun itu hanya berjalan sekejap, ...

Read more

Jaksa Muda Mahayu ‘Duta’ Indonesia dalam Penegakan Hukum di Luar Negeri

Usianya baru 36 tahun pada 27 November nanti. Tapi karirnya di Kejaksaan Agung RI melesat cukup pesat. Setelah beberapa berkutat mengurusi terorisme, tapi kini ia dipercaya menjadi Kasubag Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana pada Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri. Ia ibaratnya, berperan sebagai Duta bangsa kita dalam penegakan hukum di luar negeri. Seperti apakah itu? Di negara kita yang berpenduduk hampir 250 juta jiwa ini, hanya ada 7.698 jaksa yang bert...

Read more

Yang Unik dari Sumba! Beristri 12, Anak 52, Cucu 218 dan Cicit 3

Ia tak muda lagi, genap 68 tahun 5 Mei lalu. Tapi sisa-sisa ketampanannya masih tampak. Bisa dipahami jika banyak perempuan jatuh cinta, lalu menerima pinangannya. Dalam perjalanan hidupnya, ia pun memiliki 12 istri, yang kemudian memberikannya sebuah keluarga yang benar-benar besar! Bila Anda berpeluang ke Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur, Anda coba bertanya tentang Bapak Matheus Deta Raya. Semua orang pasti tahu, karena pria kelahiran Wainyapu 5 Mei 1945 itu adalah Kepala Desa (Kades)...

Read more

Dr Keri Lestari Biji Pala Jadi Obat Antidiabetes

Pola makan yang keliru dengan gizi tak seimbang mengganggu metabolisme tubuh. Akibatnya, jumlah pasien diabetes pun terus bertambah. Dr Keri Lestari, MSi, Apt masygul melihatnya. Sebagai apoteker, ia ingin menolong, lalu dengan keahliannya meneliti, ia berhasil menciptkan obat anti diabetes dari biji pala. Jangan lewatkan! Penduduk Indonesia berada di peringkat keempat dunia dalam jumlah penderita diabetes. Gangguan kesehatan ini tidak bisa disembuhkan, tetapi juga tidak serta merta m...

Read more

Rucina Ballinger, MA Orang Amerika Lestarikan Seni Budaya Bali

Ia berdarah Amerika, tetapi justru dikenal sebagai penari topeng Bali yang andal. Gembira mendengarnya, tapi sebagai orang Indonesia asli, kita sekaligus tertantang untuk lebih mampu menghargai kekayaan seni budaya bangsa sendiri. Kini, Nyonya Anak Agung Gede Putra Rangki dari Puri Peliatan Ubud ini aktif mencerdaskan anak-anak yang tidak mampu. Cintanya memang telah tertambat di Bali. Usia Rucina Ballinger MA, demikian nama lengkap perempuan ini, baru 21 tahun tatkala datang ke Bali ...

Read more

Linda Rachmat Bangun 200 Klinik Bagi Kaum Miskin

Sehat itu mahal, demikian sering kita dengar, utamanya bagi masyarakat miskin. Kondisi ini menggerakkan hati Linda Rachmat (66) untuk melakukan sesuatu, yang intinya menolong kaum duafa sembuh dari sakitnya. Ia bertekad membangun klinik, tak tanggung-tanggung, sebanyak 200 buah, agar masyarakat dapat beroleh pengobatan yang baik dengan harga terjangkau. Klinik pertama telah diresmikan pada 11-11-2011 di Kedoya, Jakarta Barat. Gagasan Linda membangun 200 klinik muncul ketika bekerja se...

Read more

Jacky, Mantan TKI yang Sukses Bangun Bisnis di Kampung Halaman

Tidak semua mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) mentalnya drop ketika harus kembali ke Tanah Air, contohnya Jacky. Ia adalah mantan TKI di Taiwan yang menganggap banyaknya pandangan miring terhadap TKI tidak semuanya benar. Dibuktikannya, sepulangnya jadi TKI, Jacky merintis usaha dan sukses di kampung halamannya. Meski pernah jadi TKI, Jacky tidak ingin dipandang sebelah mata bahkan diremehkan orang. Ia berusaha mencari peluang dan membuktikan kepada masyarakat. “Saya hanya tidak ingin diang...

Read more

K-Video: Kisah Fatimah dan Dewi, Ngamen yang Penting Halal

Demi menyambung hidup di pinggiran Jakarta Timur, Fatimah beserta adik sepupunya Dewi rela menjadi pengamen keliling. Mengaku tak punya keterampilan khusus, jadi pengamen bukanlah hal sulit untuk mencari nafkah. "Yang penting halal, ngamen juga ngga apa-apa. Kalau kerja sama orang kan ngga bebas, kalau ngamen bebas mau jam berapa aja terserah kita" ujar Fatimah. Modal tape modifikasi untuk karoke yang disewanya Rp 10.000 dari tetangganya, dan suara pas-pasan dua gadis ini tidak malu berjalan ...

Read more