San Francisco: (415) 213-7323, Los Angeles (La Habra): (562) 383-2100

Adhyatmika Raih Penghargaan dari Hillary Clinton

Tidak banyak sutradara muda yang bisa melahirkan film berkelas internasional. Salah satunya Adhyatmika. Pria yang akrab disapa Mika itu merupakan sutradara muda Indonesia yang sedang naik daun. Usianya baru 22 tahun, tapi namanya sudah mengharumkan Indonesia di dunia perfilman internasional. Pada 10 September lalu, film pendek berjudul 'Democracy is Yet to Learn' (Masih Belajar Demokrasi) yang disutradarainya berhasil menjadi pemenang festival film pendek yang diadakan Kementerian Luar Negeri Am...

Read more

Christina, Dosen Amerika yang Cinta Indonesia

Tidak banyak orang yang mau belajar alat musik Jawa alias gamelan. Lebih-lebih di Negeri Paman Sam. Namun, Christina Sunardi berbeda. Selain lihai memainkan gamelan, dia mengajarkannya kepada para mahasiswanya.Ibunya berdarah Jerman dan sang ayah adalah keturunan kulit hitam Amerika. Lahirnya pun di California. Sama sekali tidak ada “warna” Indonesia dalam tubuh Christina Sunardi. Namun, jangan tanya tentang kecintaan Christina kepada Indonesia. Tak hanya pintar berbahasa Indonesia, perempuan 3...

Read more

Penyakit Lupus Membuat Mata dan Rahimnya Tak Berfungsi

Sepintas Dian Syarief tak berbeda dengan perempuan pada umumnya. Tampak sehat dan energik. Tapi saat ingin melihat gambar atau foto, dia harus mendekatkan matanya. "Ini gambar apa ya?" ujarnya memastikan. Ketika orang disampingnya heran, dia berucap “ Penglihatan saya hanya tinggal lima persen saja”.Dian Syarief menderita low vision setelah Systemic Lupus Erythematosus (SLE/Lupus) dideritanya sejak 12 tahun lalu. Penyakit yang lebih dikenal dengan Lupus ini memaksa Dian hidup dengan berbagai pen...

Read more

Ketegaran Hati A Long

A Long, 6 th, adalah anak laki-laki pengidap HIV yang hidup di desa Niucheping. Ibunya meninggal karena AIDS di tahun 2009 sedangkan ayahnya meninggal karena penya­kit batuk dan demam yang pa­rah di tahun yang sama. Mengutip Positively Orpha­­ned.org, se­jak kehilangan kedua orangtua­nya, A Long hidup sendiri se­bab penduduk di desanya ta­kut berada di dekatnya karena takut tertular virus tersebut. Niucheping di kaki Liuzhou City, Malu Mountain adalah sebuah desa yang dibangun di gunung. Jalan ...

Read more

Suciwati Terus Menuntut Keadilan Munir

Sudah tujuh tahun berlalu sejak kematian suaminya, aktivis HAM Indonesia, Munir Said Thalib, Suciwati, tak juga menemukan keadilan yang diidamkan. Namun perempuan kelahiran Malang, 28 Maret 1968, itu tak pernah menyerah dalam mencari keadilan sampai aktor intelektual yang mendalangi pembunuhan orang yang dicintainya tersebut dihukum. “Saya terus berjuang melawan lupa. Karena sepertinya sekarang bangsa Indonesia sudah mengalami amnesia, bahwa masih ada keadilan yang belum ditegakkan, “ujarnya be...

Read more

Tiga Kata Doa Selamatkan Hidup Dedy dan Ellen

Suatu sore di bulan Mei 1998, Dedy, seorang guru bahasa Inggris di sebuah SMP swasta, keluar dari sekolahnya. Bergegas mengendarai motor tua, menjemput anak perempuannya. “Saya tergesa sekali, karena Ellen pasti sudah lebih dari 30 menit menunggu saya,” ujar Dedy. Dia seorang guru keturunan Tionghoa. Anaknya yang masih SD kelas 6 bersekolah di sebuah swasta berjarak 3 kilo dari sekolah Dedy. “Saya tak terlalu hirau dengan situasi kota saat itu. Yang saya lakukan adalah rutinitas sebagai...

Read more

Nunur : Memaafkan tapi tidak melupakan!

Nunur tak pernah menyangka bahwa ada satu hari yang paling kelam dalam hidupnya. Hari dimana suaminya, Heri menjadi korban kerusuhan Mei 1998 dan ditemukan hanya sebentuk potongan tubuh yang gosong tanpa kepala dan kaki. Nunur menceritakan kenangannya saat kerusuhan itu berlangsung dan kronologis kejadian. “Kalau nggak salah kejadiannya hari Rabu siang, 13 Mei 1998,” ia memulai kisah. Suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko mebel kecil di samping Mall Jogja, di daer...

Read more

Selasa Sore, 13 Tahun lalu

Andri, alumni Universitas Trisakti, Jakarta jadi saksi tragedi berdarah 12 Mei 1998. Selasa sore 12 Mei 1998, kebetulan kami berada di kampus Trisakti. Tepatnya pukul 14.00 sampai sekitar 19.00 WIB. Saat itu saya melihat banyak sekali teman yang bergerak ke arah kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memperjuangkan nasib rakyat. Namun niat teman-teman dihalang-halangi pasukan keamanan yang awalnya datang selapis, kemudian datang berlapis-lapis. Mereka bertahan di depan bekas kantor Wal...

Read more