Hampir jam delapan pagi. Hari itu, Minggu 26 Desember 2004, cuaca kota Banda Aceh sedikit mendung. Tak begitu terang. Orang-orang beraktifitas seperti biasa. Ada yang berangkat ke pasar, bersih-bersih rumah, ada pula yang tengah senam pagi. Lalu bumi terasa bergetar, tak banyak yang menyadari gempa tersebut akan disusul bencana dahsyat yang akan mengubah semuanya. Beberapa yang menyadari tengah terjadi gempa, segera keluar rumah. Yang lain tidak. Beberapa saat kemudian, terdenga...
Read more