Harry Hasibuan bertubuh tidak langsing. Suatu Ketika dirinya sulit menemukan baju yang sesuai dengan bentuk tubuhnya. Terbesit dalam pikiran, bagaimana jika membuat sendiri saja busana untuk dipakai sendiri. Alhasil, ia berkreasi dan lahirlah brand haze be wear by Harry Hasibuan.

Bukan waktu yang sebentar Harry berkecimpung di industri fashion. Sebagai fashion designer telah dilakoni Harry selama kurang lebih 12 tahun.

Uniknya, Harry bukanlah seorang lulusan sekolah fashion. Malah latar belakangnya bertolak belakang dengan profesinya saat ini. Ia adalah sarjana pertanian yang banting stir menjadi fashion desainer.

Harry berujar, fashion itu lebih ke taste dan passionnya pribadi. Membuat baju sendiri menjadi hobi pria asal Medan. Ditambah susah mencari baju karena badannya yang gemuk.

Harry berkreasi dengan busana untuk dipakainya sendiri. Lama kelamaan busana over size Harry dilirik dan banyak bertanya dimana dibuatnya? Ia pun melihat ada peluang serius untuk digarap dan membuat brand haze be wear.

“Awal mulanya ini adalah brand pria, tapi dalam perkembangannya berubah untuk fashion wanita dan sedikit untuk pria,” kata Harry kepada KABARI.

Ia punya alasan sendiri. Pasalnya, wanita berbeda dengan pria. Taste wanita mudah berubah, jika hari ini memakai busana tertentu belum tentu sama dengan minggu berikutnya. Hal ini berbeda dengan pria. Jadi ia lebih fokus ke fashion wanita, khususnya dress.

Harry mengatakan garis rancang dari haze be wear memiliki cutting yang rapi dan longgar. haze be wear bisa menjadi solusi bagi mereka yang bertubuh over size walaupun busana yang dibuatnya untuk segala macam ukuran tubuh.
“Jadi cutting kita dapat membuat tubuh wanita menjadi kelihatan langsing,” kata Harry.

Segmentasi pasar haze be wear untuk semua kalangan dengan range umur dari 30-50 tahunan. Sifatnya ready to wear, jadi Harry memproduksi busana untuk siap digunakan. Sebaran Brand haze be wear tidak hanya di Medan saja, melainkan sampai ke luar kota.

Sepanjang brand ini berdiri, Harry terus mencoba membuat inovasi dan konsisten dengan ciri khas brandnya. Tak ketinggalan selalu update dengan perkembangan dan rajin ikut event fashion baik lokal maupun nasional.

Terbaru Harry berpartisipasi dalam ajang event Jakarta Fashion Week (JFW). JFW, baginya bukan sembarang event, JFW adalah ajang fashion bergengsi.

Bisa dibilang bisa ikut di ajang ini merupakan pencapaian yang baik dan prestasi tersendiri bagi seorang fashion designer.

Dengan seleksi yang tinggi, Harry bangga sebagai anak daerah, dipilih dan memiliki kesempatan bisa tampil di JFW.
Dalam event ini Harry menampilkan 11 looks beragam jenis ulos, mulai dari Tapanuli Utara, Kepulauan Selatan, hingga Simalungun. Berbeda dari ulos kebanyakan yang hadir dalam palet warna merah dan hitam, pada koleksi ini Harry bermain dengan palet warna natural, khususnya earth tone.

Di tahun 2024, jika tidak ada haral melintang Harry siap mengeluarkan produk terbaru dengan segmen busana untuk digunakan sehari-hari. Sembari terus berproduksi, Harry pun berkeinginan ingin membawa brand haze be wear ke event internasional. Semoga terwujud.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 196

Baca Juga: