Berawal dari sebuah desa kecil di Lampung Utara, Dani Jaya Putra membuktikan bahwa tekad dan kerja keras bisa membawa seseorang ke panggung pendidikan dunia. Alumnus Pendidikan Biologi Universitas Lampung (Unila) ini kini menempuh studi S-2 di Monash University, Australia, melalui beasiswa LPDP.

“Saya bukan berasal dari keluarga yang beruntung dan juga merupakan anak daerah. Ini semakin membuktikan bahwa selama kita berani mencoba dan berusaha memantaskan diri, kita bisa sampai pada titik yang diinginkan,” ujar Dani.

Menapaki Jalan Menuju Monash University
Sejak masa kuliah di Unila, Dani aktif di berbagai organisasi, termasuk BEM FKIP dan Himasakta Unila. Ia juga mencetak prestasi sebagai delegasi pertama Unila dalam program South-East Asian (SEA) Teacher Exchange Program pada 2017. Program ini membawanya ke Filipina untuk mengajar, mengenalkan budaya Indonesia, dan mempelajari sistem pendidikan internasional.

Langkah Dani menuju beasiswa LPDP dimulai pada 2022, saat ia mempersiapkan diri dengan serius. Ia menghabiskan satu tahun penuh untuk belajar IELTS, menulis esai yang mencerminkan visinya, serta menjalani berbagai tahapan seleksi. Kerja kerasnya membuahkan hasil ketika ia resmi menjadi penerima beasiswa LPDP pada pertengahan 2023.

Namun, tantangan besar datang sebulan sebelum keberangkatan. Dani mendapat kabar bahwa ia harus mengganti spesialisasi program studinya. Dengan waktu hanya satu minggu untuk mengurus ulang semua administrasi, ia sempat merasa tertekan. Namun, berkat dukungan banyak pihak, ia berhasil menyelesaikan semua proses tepat waktu dan berangkat ke Australia sesuai rencana.

Menjalani Kehidupan Akademik di Monash University
Kini, Dani menempuh program Master of Education in General Educational Studies di Monash University, salah satu kampus terbaik dunia dalam bidang pendidikan. Kehidupan sebagai mahasiswa internasional mengajarkannya untuk berpikir kritis, mandiri, dan terbuka terhadap perspektif global.

Dani juga aktif mengikuti konferensi, publikasi ilmiah, serta berbagai program kampus. Selain itu, ia berkesempatan mengunjungi sekolah-sekolah di Melbourne, mempelajari praktik pendidikan di Australia, serta berbagi wawasan tentang sistem pendidikan Indonesia.

Baginya, sistem akademik di Monash sangat berbeda dari di Indonesia. Mahasiswa didorong untuk mandiri dalam menyelesaikan tugas dan diberikan kesempatan untuk mengangkat isu-isu dari negara asal mereka dalam diskusi kelas. Ini menjadi kesempatan bagi Dani untuk memperkenalkan budaya dan pendidikan Indonesia ke komunitas internasional.

Dani berharap kisahnya dapat menginspirasi mahasiswa Indonesia, khususnya Sobat Unila, untuk berani bermimpi besar dan tidak ragu mengambil peluang.

“Latar belakang bukanlah penghalang untuk sukses. Yang penting adalah fokus pada peluang dan terus memantaskan diri agar layak mendapat kesempatan,” ujarnya.

Sumber Foto: unila.ac.id

Baca Juga: