Dea Febrinda, seorang desainer dari Dea Febrinda Gallery, memandang Hari Kebaya Nasional sebagai momen penting untuk mengingatkan generasi muda dan wanita Indonesia tentang pentingnya kebaya sebagai simbol identitas dan ciri khas budaya Indonesia.

“Sebagai seorang desainer, kami sangat memaknai Hari Kebaya Nasional untuk melestarikan kebaya sebagai simbol budaya,” ujarnya kepada KABARI.

Desain karya Dea Febrinda sangat dipengaruhi oleh kebaya. “Desain kami lebih mengacu pada kebaya, dengan ciri khas yang simple, elegan, detail, dan mewah,” jelasnya.

Salah satu keunikan desainnya adalah penggunaan detail bordir dengan motif yang memiliki makna story penggunanya di area punggung kebaya, menambah sentuhan personal dan cerita dalam setiap karyanya.

Menurut Dea, kebaya tetap relevan dan digemari masyarakat karena mampu beradaptasi dengan perkembangan fashion.

“Kebaya sudah bisa dimodifikasi agar terlihat lebih menarik dan modern tanpa menghilangkan kesan tradisionalnya. Berkat tangan desainer, kebaya semakin menarik hati dari semua kalangan,” tuturnya.

Dea percaya bahwa kebaya tidak akan pernah mati meskipun tren fashion terus berkembang.

Mendesain kebaya yang sesuai dengan selera pasar modern memiliki tantangan tersendiri.

“Tantangannya adalah membuat kebaya yang modern, bisa dipakai di setiap occasion tapi harus tetap terlihat anggun sebagaimana ciri khas dari kebaya tersebut,” kata Dea.

Dea menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti lace dari Italia, semi Prancis, dan Prancis untuk memastikan kebaya yang dihasilkan benar-benar fit di badan klien.

“Kalau teknik itu rahasia dapur,” candanya.

Menjaga keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan inovasi dalam desain kebaya merupakan aspek penting bagi Dea.

 “Kami mempertahankan keanggunan dan nilai budaya di setiap sentuhan jahitan, dengan pattern dan detail yang disesuaikan dengan maknanya. Namun, tetap diberikan sentuhan modern dengan detail bordir dan payet yang kekinian,” jelasnya.

Banyak karya Dea yang dikenakan oleh selebritis Indonesia. “Sangat senang dan tersanjung sekali. Suatu kehormatan bagi saya jika public figure mau mengenakan kebaya rancangan saya,” ungkap Dea.

Melihat senyuman puas dari kliennya, termasuk para publik figur, menjadi kebahagiaan tersendiri yang membayar segala rasa lelah dalam proses perancangan.

Dea berharap pakaian atau kain tradisional semakin digemari oleh kalangan muda dengan sentuhan desain, motif, dan warna yang mengikuti kemajuan zaman.

“Sehingga budaya tidak akan pernah tergeser oleh pengaruh luar. Dan yang perlu ditekankan adalah, kebaya adalah kebaya, dan kebaya hanya berasal dari Indonesia,” tegasnya.

Sumber foto: Dea Febrinda

Baca Juga: