Seorang ibu asal Australia, Emily Hamilton, mencatat perjalanan yang penuh tantangan setelah mengambil keputusan berani dengan menjual rumahnya untuk mendanai pendirian merek kecantikannya sendiri, Coco & Eve.

Perjalanan sulitnya ini membawa Emily menuju tangga kesuksesan, dan kini keyakinannya pada visi bisnisnya menjadikannya seorang multi-jutawan.

Emily telah menjalani kehidupan jauh dari rumah selama 13 tahun terakhir, fokus untuk meluncurkan Coco & Eve, merek yang sekarang menjadi favorit penggemar kecantikan. Pengorbanan yang diambilnya telah memastikan masa depan cemerlang bagi merek tersebut.

Produk andalan Coco & Eve, Sunny Honey, yang merupakan botol produk tan palsu, terjual dengan cepat, setiap 20 detik terjual satu botol. Demikian juga dengan produk Antioksidan Face Tanning Micromist, yang berhasil terjual sebanyak 120.000 unit hanya dalam empat bulan, menghasilkan penjualan lebih dari $5,4 juta sejak Januari 2023.

Keberhasilan Coco & Eve tidak hanya terletak pada penjualan tinggi, tetapi juga pada filosofi produknya yang vegan yang terinspirasi oleh keindahan Bali dan bahan-bahan tropis. Produk-produk tersebut dapat ditemukan secara daring di seluruh dunia dan di toko-toko terkemuka seperti Sephora, Ulta, dan Boots.

Emily, yang telah tinggal bersama suami dan anak-anaknya di Singapura selama 13 tahun, menghadapi pilihan sulit antara memiliki rumah di Australia atau membangun mereknya. Dengan tekad kuat, ia memilih untuk menjual rumah masa kecilnya untuk mendapatkan dana guna memulai bisnisnya, yang saat ini masih dimiliki sepenuhnya olehnya.

“Saya hanya perlu berinvestasi pada diri sendiri dan ide saya serta fokus pada merek,” ujar Emily. Meskipun berasal dari keluarga pengusaha, tekanan untuk sukses tetap tinggi, dan Emily mengakui bahwa ia pernah meragukan dirinya sendiri. Namun, keyakinannya pada visi bisnisnya memandunya melewati setiap rintangan.

Menjadi seorang wirausaha, menurut Emily, seperti mengasah keterampilan. “Anda harus terus berlatih, dan kemudian Anda harus memercayai diri sendiri dan keputusan Anda,” katanya.

Emily, yang telah bekerja di industri kecantikan selama tujuh tahun sebelum meluncurkan Coco & Eve, melihat peluang untuk membangun sesuatu yang baru dan menarik pada saat gerakan vegan dan kekejaman mulai berkembang.

Dengan fokus pada kisah di balik setiap produk, Emily berhasil menciptakan merek yang unik di pasaran.

Bagi wirausahawan baru, Emily memberikan saran untuk memahami tantangan sebelum memulai bisnis sendiri.

“Membangun merek itu sangat sulit, tetapi jika Anda bersemangat dengan sebuah ide, Anda harus mengujinya sesegera mungkin,” katanya.

Namun, Emily juga mengakui bahwa menjadi bos bagi dirinya sendiri memiliki tantangan, terutama dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Meskipun demikian, dukungan keluarganya dan antusiasme anak-anaknya melihat produk Coco & Eve di toko membuatnya terus maju.

“Sangat sulit untuk tidak kelelahan dan menganggap segala sesuatunya terlalu serius, tetapi anak-anak saya menyukai produknya – mereka senang mencobanya dan memberi tahu saya apa yang mereka suka dan apa yang tidak,” tambah Emily.

Dengan perjalanan yang panjang ini, Emily mengingatkan wirausahawan baru untuk memahami bahwa memulai bisnis adalah komitmen jangka panjang.

“Itu milik Anda sendiri dan Anda berada di dalamnya selamanya – itulah komitmen Anda,” tandasnya.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: