Aulia R. Rusdi, pencipta brand Lungsin, mengungkap perjalanan panjang Lungsin yang telah hadir sejak tahun 2012 dengan fokus utama pada pembuatan aksesoris tas tangan khusus untuk wanita.

Lungsin menonjolkan keindahan kain Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, lurik, kain bau-bau, songket, Bali, Sumba, dan daerah-daerah lainnya.

Menariknya, Lungsin tidak berfokus pada dunia busana, tetapi sepenuhnya memusatkan perhatiannya pada pembuatan tas tangan.

Aulia membagikan motivasinya untuk terlibat dalam bisnis tas, “Saat itu, tas dengan kain Indonesia masih jarang digunakan, namun saya melihat potensi besar pada beberapa kain yang sangat bagus sebagai bahan tas.”

Aulia, yang sempat mengambil kursus singkat di Milan selama satu bulan, menceritakan perkembangan Lungsin dari awal hingga sekarang.

“Kami mulai dari nol dan mengembangkan produk kami ke arah aksesoris lainnya. Karena kami tidak memiliki latar belakang di dunia tas, kami mengeksplorasi berbagai material, dengan 90 persen bahan kain lokal, sedangkan aksesori besi kami impor. Seiring berjalannya waktu, kami mengembangkan produk kami menjadi yang terbaik.”

Lungsin memiliki workshop di Bendungan Hilir dan Sarinah dengan pusat produksi di Jakarta. Mereka menegaskan segmentasi pasarnya, yaitu orang-orang yang menghargai kain Indonesia, serta berusaha memperkenalkan kekayaan kain Indonesia kepada khalayak lebih luas.

Aulia menyebutkan dengan bangga, “Tas Lungsin pernah dipakai oleh beberapa penjabat negara, dan kami senang melihat produk kami diakui dan digunakan oleh mereka.”

Brand ini tidak menerima pesanan khusus kecuali untuk kebutuhan korporat, dan mereka merilis koleksi baru ke pasar setelahnya. Meskipun Lungsin menjual tas model klasik, mereka juga tetap mengikuti tren terkini.

“Lungsin dikenal cukup unik dengan fokus pada kerajinan tas. Pasar Lungsin sudah merambah hingga ke Singapura selain pasar domestik, dengan produksi yang disesuaikan dengan ketersediaan kain Indonesia yang mereka dapatkan.”

Aulia menegaskan pentingnya kreativitas dan kepekaan terhadap tren masyarakat. Untuk tahun 2024, Lungsin berambisi untuk berkolaborasi dengan merek lain dan telah diajak untuk ikut serta dalam pameran-pameran, termasuk yang diselenggarakan oleh Kementerian dan KBRI.

Lungsin telah berpartisipasi dalam pameran-pameran internasional seperti di Manila dan New York, membawa keunikan produk Indonesia.

Aulia berpesan, “Kami ingin mengangkat kain Indonesia agar lebih dikenal, tidak hanya sebagai bahan busana, melainkan juga sebagai aksesoris. Dalam mempertahankan brand, Lungsin berkomitmen untuk tetap kreatif, mengikuti perkembangan zaman, dan terus berinovasi pada produk, dengan fokus utama pada target pasar kami.”

Harapan Aulia ke depan adalah agar Lungsin semakin dikenal luas sebagai produk tas craftmanship dengan identitas kain Indonesia yang kuat. Dengan semangat yang membara, Lungsin terus merajut keindahan dan kekayaan budaya Indonesia melalui tas aksesoris berkualitas tinggi.

Sumber foto: istimewa

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 198

Baca Juga: