Bisa dikatakan Kwong Tung Tailor adalah salah satu usaha tailor di Jakarta yang bisa bertahan puluhan tahun.
Bayangkan saja, usaha tailor ini sudah berdiri bahkan sebelum republik Indonesia ini ada.

Indonesia yang masih dijajah oleh Belanda di tahun 1931, di tahun itu pula Kwong Tung Tailor berdiri. Kwong Tung Tailor didirikan oleh kakek dari Robert yang saat ini menjadi salah satu pemilik dari usaha ini.

Robert bercerita kakeknya berimigrasi ke Indonesia di tahun 1930. Sebelum ke Indonesia, kakeknya sempat menetap sementara di Singapura.

Tak lama kemudian baru datang ke Indonesia. Di Jakarta, sang kakek dengan berbekal keahliannya dalam bidang jahit menjahit merintis usaha tailor.

“Ketertarikan di tailor dikarenakan Kwong Tung tailor adalah usaha keluarga yang tentunya kami terus melanjutkan dan di teruskan oleh generasi selanjutnya,” tuturnya kepada KABARI.

Singkat cerita, Kwong Tung Tailor berjalan menembus waktu. Melayani pelanggannya dari zaman pemerintahan Hindia Belanda, Orde Lama, Orde Baru hingga saat ini.

Kunci bertahan dari usaha ini adalah suatu keahlian, kesabaran dan keterampilan dalam menjalankan Tailor.

“Motivasi kami adalah jalankan dengan bekerja keras , sungguh-sunnguh dan mau mendalami di bidangnya,” tutur Robert.

Kwong Tung Tailor peka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan zaman baik sisi cutting, model dan trend mode dalam pembuatan jas dan baju batik

Tak dipungkiri saat ini persaingan sangat banyak dan ketat. Banyak berdiri tailor-tailor baru dan produk-produk lainnya.

“Tetapi kami di Kwong Tung terus menjaga pelangan kami dengan selalu mementingkan hasil yang baik , service dan kepercayaan,” kata Robert. “Tips terbaik adalah menjaga kepuasan pelanggan baik dari service pelayanan dan hasil.”

Salah satu layanan prima Kwong Tung saat menerima order pakaian yang harus selesai cepat maka tailor akan diusahakan dengan cepat sekalipun menghadapi banyak faktor baik dari sisi karyawan maupun produk bahan baku.

Bahan baku yang digunakan tailor ini seperti benang, kancing dan lainnya menggunakan produk lokal, sementara untuk wool harus mengimport dari negara lain.

Di tahun 2024, Kwong Tung memiliki harapan semoga perekonomian di Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Dan masyarakat dapat menghargai karya tailor dibanding dengan garmen karena tailor adalah hasil karya tangan-tangan terampil yang telah terasah oleh waktu.

Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 196

Baca Juga: