Kurang lebih 99% pengidap
hipertensi adalah jenis hipertensi primer karena perilaku buruk seperti
merokok, kurang berolahraga, suka makanan yang mengandung garam, fast
food
, dan konsumsi makanan berkalori tinggi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan sosial ekonomi.

Hipertensi
dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Jadi
sangat penting memeriksakan tekanan darah secara berkala. Tekanan darah
pada tiap orang bervairasi secara alami. Bayi dan anak-anak memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Dalam satu
hari tekanan darah seseorang akan bervariasi paling tinggi di pagi hari
dan paling rendah di malam hari.

Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang dilakukan, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan akan lebih rendah pada saat
beristirahat.

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat
dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh saat jantung berkontraksi
(sistolik), sementara angka rendah diperoleh ketika jantung berelaksasi
(diastolik). Berdasarkan ISH/WHO dan JNC 7 Report, seseorang menderita hipertensi bila memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Hipertensi
    Primer: hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas.
    Biasanya muncul bersamaan dengan meningkatnya usia, stress, dan faktor
    keturunan.
  • Hipertensi Sekunder: yaitu hipertensi yang
    penyebabnya boleh dikatakan telah pasti, antara lain karena KB,
    gangguan fungsi ginjal, gangguan keseimbangan hormon.

Usia
muda (dibawah 30 tahun) umumnya mengidap hipertensi sekunder sedangkan
hipertensi primer biasanya terjadi pada usia tengah baya (30 – 50
tahun). 90% pengidap hipertensi adalah jenis hipertensi primer karena
perilaku buruk seperti merokok, kurang berolah raga, suka makanan yang
banyak mengandung garam, fast food, dan konsumsi makanan berkalori
tinggi. Kegemukan juga dapat memberi andil terhadap munculnya
hipertensi.

Faktor-faktor yang mempertinggi resiko
terjadinya hipertensi antara lain keturunan, usia, berat badan,
konsumsi garam yang berlebih, pola makan dan gaya hidup, serta
aktivitas olahraga.

Gejala

Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika
berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala seperti sakit
kepala, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur
karena terjadi kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang
penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut Ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah dan menurunkan hipertensi:

1.
Konsumsi buah segar seperti apel, melon, belimbing 20 – 30 menit
sebelum makan. Kunyah buah secara perlahan, apabila dalam bentuk jus
diminum seteguk demi seteguk, tidak dihabiskan sekaligus. Konsumsi buah
yang banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksida, betakaroten,
likopen, klosofil, vitamin C, karena dapat meredam kenaikan tekanan
darah.

2. Batasi dan kurangi konsumsi makanan kaleng (misalnya corned beef,
ikan kalengan, lauk sayur instan), saus botolan (saus cabe, saus tomat,
kecap), makanan instan (mi, lauk instan) karena banyak mengandung garam
natrium. Batasi pula konsumsi makanan yang asin.

3. Apabila Anda memiliki berat badan yang tergolong obesitas, segera turunkan berat badan.

4.
Olahraga isotonik, seperti jalan kaki, jogging, berenang, dapat meredam
hipertensi. Olah raga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin
dan hormon-hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah, yang dapat
mengakibatkan naiknya tekanan darah. Hindari olahraga isometrik seperti
angkat beban, karena justru dapat menaikkan tekanan darah. (inna/berbagaisumber)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33116

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Kesehatan lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan