“Mengejar Ombak” merupakan film
dokumenter  yang menceritakan kehidupan peselancar
muda asal Sukabumi, Dede Suryana. Film arahan sutradara asal Inggris,  Dave Arnold , yang lama tinggal di Jakarta, dan temannya
Tyrone Lebon ini menceritakan perjalanan karir Dede dari awal sampai akhir.

Ketika ditanya Kabari mengapa
memilih Dede sebagai tokohnya, dengan aksen Inggris kental pria berkacamata ini
menjawab, “Dede adalah profil peselancar yang unik, selain memiliki potensi
yang besar. Berbeda dengan  kebanyakan peselancar,
ia tidak suka berpesta dan masih taat menjalankan agamanya.”

“Mengejar Ombak”  berhasil menyabet
tiga penghargaan di Festival X Dance 2009 di Utah , Amerika Serikat. Film dokumenter ini
dikemas sangat sederhana dengan kesan hangat, polos, penuh inspirasi, dan
intim. Penonton benar-benar terbawa kedalam lika-liku Dede meraih cita-citanya
menjadi peselancar dunia.

Dede yang murah senyum ini tampil cemerlang diajang kompetisi surfing
tingkat dunia, berbagai piala dan penghargaan mampu ia sabet. Bayangkan, pada
usia 18 tahun di tahun 2003, pemuda bungsu ini berhasil mengalahkan sang juara
dunia sembilan kali Kelly Slater pada kejuaraan Todd Memorial Contest di Hawaii. Selain itu, sederetan
kontrak-kontrak sponsor yang bernilai ratusan juta pun mampu ia penuhi.

Pada saat ini, pria Sunda berusia 22 tahun ini sedang berjuang untuk meraih
gelar juara dunia World Qualifying Series
untuk tahun 2010.

Sisi lain yang menarik dari sosok Dede,
selain kegigihan dan prestasinya, adalah latar belakangnya. Setidaknya jika
dikondisikan pada kehidupan umum para surfer yang serba gemerlap.  Latar belakang Dede benar-benar sangat
berbeda dan menyentuh hati banyak orang.

Dede lahir dan besar di keluarga
Muslim sederhana di desa Cimaja, sebuah perkampungan kecil nelayan di bagian
selatan Jawa Barat. Sejak kecil pria berkulit hitam ini memang sudah mahir
berenang, dan pada usia 6 atau 7 tahun ada seorang turis bule asal Australia
memberinya sebuah papan surf karena melihat adanya potensi pada Dede kecil.
Nah, dari situlah bakat alami surf Dede terasah. Pada tahun 1997 di usianya
yang ke-12, Dede diajak kakaknya mengikuti sebuah kontes surfing di Bali dan memenangkan gelar Rookie Award.   Pada usia 15
tahun, Dede hijrah ke Bali dan kembali menang di tahun pertamanya lewat
kejuaraan Bali Pro Contest.

Melalui film ini kita juga bisa melihat berbagai macam hambatan dan cobaan
yang Dede alami selama perjalanan karirnya. Bukan hanya digembleng latihan di ombak
tiga benua ( Australia ,
Amerika, Asia ) saja yang ia harus lakukan.
Akan tetapi banyak juga disiplin lain yang harus tetap Dede jalankan. Seperti
pesan sang orang tua di Cimaja sebelum berangkat ke luar negeri, bagaimanapun
juga Dede tetap harus ingat keluarga, tetap sekolah, menjalankan ibadah shalat
dan tidak boleh minum alkohol.

Disamping itu, penonton juga bisa menyaksikan Dede yang sempat mengalami
sedikit ‘culture shock’ saat ia
pindah ke Bali . Dede yang tidak terbiasa
diekspos dengan kehidupan agama Hindu dan budaya Barat, mendadak harus
beradaptasi dengan dunia baru.

Hal lain yang mengharukan adalah ketika Dede pulang kampung ke Cimaja, pria
yang berhasil menggaet dua medali emas pada kejuaraan Asian Beach Games 2008 ini menghadiahkan tanah dan
sawah kepada orang tuanya.

Mengejar Ombak (Chasing Waves) yang diputar di
bioskop Blitz Megaplex Jakarta mulai 6 Mei dan Bandung Blitz Megaplex mulai 15
Mei 2009 bukan hanya sekedar dokumenter biografi Dede Suryana, melainkan juga
mengangkat nama-nama pionir pelancar Indonesia seperti Rizal Tanjung dan Made
Suwitra yang sebelumnya tidak pernah didengar namanya.

Disamping itu, filem ini mampu dijadikan sebuah
inspirasi bagi pemuda-pemuda surf Indonesia berbakat yang ingin Go Internasional dan tentu saja
merupakan promosi wisata surfing di
Indonesia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33066

Untuk melihat Berita Indonesia / Filem lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket