Pemuda ini lantang saat berbicara mengenai pemuda. Umurnya masih terbilang muda, tetapi pengetahuan soal kepemudaan bisa dikatakan seluas samudra. Ya, dialah Gugun Gumilar, pemuda asal Indonesia yang saat ini sedang menempuh S2 di Hartford, Amerika Serikat, pada Agustus lalu didaulat untuk berbicara dalam forum International Young Leaders Assembly di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS.

Gugun yang mewakili Indonesia bersama 3 orang lainnya merupakan 1 dari 9 pembicara pada forum tersebut. Para pesertanya berasal dari beragam latar belakang, seperti akademisi, aktivis NGO, kalangan bisnis, dan pemerintah. Bagaimana dengan pandangan Gugun mengenai pemuda di era digital, tantangan dan jawaban, idealisme, sampai sifat apatisme dari pemuda. Berikut wawancara kabari dengan Gugun Gumilar.

KABARI: Berbicara soal pemuda, pemuda seperti yang diketahui merupakan harapan bangsa. Dan tak jarang pemuda menjadi motor penggerak atau katakanlah sebagai agent of change dari suatu bangsa karena sejarah sendiri mengajarkan peran pemuda. Lantas bagaimana Anda melihat kedudukan dari pemuda sekarang ini akankah terus menjadi agen perubahan bagi bangsanya?

Yes. Betul sekali pemuda akan terus menjadi agen perubahan bagi bangsa karena pemuda sangat penting untuk Pembangunan nasional. Hampir setengah dari populasi dunia berada di bawahusia 25. Dalam skenario pemuda global pemuda hari ini bahwa pemuda itu sedang mencari identitasnya. Pemuda mengungkapkan kebutuhan mereka akan rasa independensi, kompetensi, dan partisipasi dalam arus utama masyarakat. Mereka harus dianggap sebagai agen utama untuk perubahan sosial, termasuk building sustainable peace, pembangunan ekonomi dan inovasi teknologi. Tetapi, paradoksnya adalah bahwa bahkan ketika pemuda mewakili harapan terbesar masyarakat, pemuda menjadi kelompok yang berisiko masa depan yang pasti dan tidak stabil. Yaitu,bagaimana melibatkan pemuda dan perempuan dalam membangun dan merancang masa depan mereka, dan masa depan generasi yang akan datang, itu merupakan isu utama yang dihadapikemajuan masyarakat dunia.

gugun gumilar3KABARI: Lantas bagaimana dengan perubahan dan pemberdayaa seperti bagaimana pemuda kita berubah? bagaimana pola pikir pemuda berubah?, bagaimana organisasi manajemen pemuda berubah?

Itu adalah sebuah realitas melihat kualitas yang kita perlu menekankan peran pemuda dalam pembangunan, dalam apa yang kita kembangkan di masa muda, bagaimana kita melakukan pemrograman, dan pada siapa kita sebagai individu. Ini adalah tentang bagaimana kita dapat mengelola dan mengolah perubahan. Diskusi premis adalah bahwa tugas pemuda adalah untuk menciptakan kreasi dan inovasi baru. Orang-orang yang dapat merespon secara dinamis terhadap situasi bangsa dan menciptakan hasil yang dibutuhkan bangsa. Jika misi pemuda adalah untuk menumbuhkan warga negara yang produktif, maka apa yang dibutuhkan dunia dan apa yang orang perlu adalah kewirausahaan,kreatifitas dan pemberdayaan pemuda melalu program program aksi yang nyata untuk kepentingan bangsa.

KABARI: Di era seperti sekarang ini dimana tidak seperti dulu, teknologi berikut juga dengan teknologi dalam bidang informasi berkembang secara massif. Jadi mungkin bukan halangan lagi bagi pemuda untuk berkembang atau berkontribusi terhadap masyarakat dan negaranya, bagaimana menurut Anda?

Pemuda dalam menghadapi kemajuan teknologi tidak bisa kita hindari dalam kehidupan pada abad ke 21. Dengan kemajuan teknologi pemuda bisa berkontribusi untuk bangsa dan masyarakat akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi itu sebenarnya merupakan alat mengeksplorasi keterampilan dan kemampuan diri pemuda. Saat ini teknologi dan media internet yang sangat massif telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membangun kesempatan untuk mengontrol kebijkan kebijakan pemeritah melalui peran media massa sebagai kritik sosial. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan untuk generasi muda bangsa. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat yang positif bagi pemuda dirasa sangat penting. Memberikan banyak kemudahan dan akselarasi yang cepat, hingga cara baru dalam melakukan aktifitas pemuda. Bidang teknologi pemuda menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan perkembangan dunia yang baru, sehingga bukan menjadi alasan seorang pemuda tidak bisa maju dan bergerak cepat untuk sukses.

Namun, pemuda tidak bisa terhidar dari efek yang kurang baik, jika tidak bisa memanfaatkan dengan sebaik baiknya teknologi tersebut bagi perkembangan skill dan proses advokasi sosial masyarakat. Pemuda harus respons terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, yang membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban generasi muda di abad 21. Pemuda harus bisa mewaspadai di era globalisasi ini terhenyak oleh disilusi dari dampak negative media masa dan teknologi internet terhadap kehidupan generasi muda.

KABARI: Soal apatisme dari pemuda dan sifat kritisnya, khususnya dalam bidang politik bagaimana Anda melihatnya sekarang ini? karena seperti contohnya ada perubahan dimana dalam pemilu 2014 kali ini diIndonesia, pemuda banyak mengambil andil ya walaupun juga apatisme terkadang sulit dihilangkan? Dan sifat kritis dari pemuda bagaimana Anda melihatnya dan cara untuk membangunnya?

Pemuda Indonesia memiliki peran yang sentral dalam pemilu. Ketika demokrasi itu adalah dimaknai sebagai pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, maka pemuda harus ikut berpartisipasi dalam hak politik dalam pemilu tersebut. Sebab pemuda sangat mempengaruhi mempengaruhi pemilu. Sehingga pemuda perlu berpartisipasi dan kritis terhadap perkembangan politik, dan mengontrol jalannya proses demokrasi sebuah bangsa. Pemuda mesti mengawal pemilu yang bersih dan akuntabel dalam setiap pemilukada. Sehingga esensi demokrasi adalah partisipasi dari para pemuda untuk memperbaiki perpolitikan sebuah negara.

Pemimpin tidak akan ada artinya kalau tidak ada yang dipimpin. Sehingga pemuda mempunyai hak otoritas untuk mengawal dalam sebuah perubahan “_good governance_”. Lebih dari sekedar pesta, pemilu adalah cara anak muda membangun Indonesia. Sistem demokrasi membangun hubungan dua arah dan partisipatif antara pemerintah hasil pemilu dan pemuda sebagai penggerak motor proses demokrasi yang matang dan akutable. Pemuda harus idealis, pemilih yang otonom memilih karena kesadaran dan keinginan terhadap perubahan dan kemajuan. Maka setelah proses pemilu berakhir pemuda akan tetap menjadi pemilih yang sadar dalam mengawal perubahan yang diharapkannya. Sehingga membangun pemuda dalam aksi kontrol politik sama pentingnya membangun pemilu itu sendiri dan sama pentingnya dengan membangun demokrasi. Jadi apa yg harus kita lakukan sebagai pemuda? to be better youth, you need to be different if you are going to be the same like any other youth you gonna be the same as gonna be more difficult.

gugun gumilar1KABARI: Dan mengapa isu mengenai pemuda menjadi concern anda? Lantas adalah suatu perbedaan tertentu antara pemuda Indonesia dan pemuda Amerika dalam membangun bangsanya?

Mengapa Pemuda menjadi concern Anda? Saya meyakini bahwa pemuda itu berfikir luas, energik, dan dinamis terhadap suatu perubahan dalam sebuah tatanan global. Karena itu saya berani sekali tampil bahwa pemuda itu jangan loyo dan lemah dalam menghidupi perubahan tatanan kehidupan yang semakin menantang dan komplek, maka pemuda harus turun tangan melakukan regenerasi kepemimipinan bangsa.

Perbedaan di Amerika, yang saya lihat pemuda di Amerika memang di sekolah dan dikampus itu diajarkan untuk berfikir kritis dan membaca adalah kunci utama untuk kemajuan menghadapi peradaban maju di amerika serikat. Kalau di Indonesia, memang pemuda kita harus banyak membaca untuk membuka cakrawala dunia dan kemajuan internet dan teknologi harus di imbangi oleh kekuatan spiritual dan emosional.

KABARI: Bagaimana pendapat Anda mengenai idealisme dari pemuda itu sendiri?

Pemuda itu harus bisa membangun jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.di Indonesia.Pemuda yang cerdas dan inofatif ia akan menjauhi penyalahgunaan narkotika, karena hal ini akan merusak jasmani dan rohani, dan tentunya masa depan generasi bangsa. Seorang pemuda ia harus harus berani untuk mandiri dan kerja keras memperbaiki nasib diri, keluarga dan lingkungan, karena hidup seorang pemuda itu tidak akan selamanya bersandar kepada kedua orang tua, maka dari itu diperlukan energi postif dan inofatif untuk kemajuan dan kesuksesan. Yang terakhir, janga pernah merasa mengeluh dan merasa bosan, karena kesempatan sukses yang diberikan Tuhan kepada manusia itu akan selalu hadir dalam setiap detik dan saat, maka gunakanlah waktu muda mu untuk mengukir prestasi setinggi tingginya, jadikan mimpi mu itu sebagai pancaran untuk meraih prestasi.

KABARI: Apa harapan seorang Gugun gumilar terhadap pemuda di masa depannya, termasuk juga pemuda –pemuda Indonesia?adakah yang ingin Anda share?

Menjadi seorang pemimpin tidak cukup dengan modal moral dan inovatif, tapi seorang pemimpin harus ditunjang dengan “_Dreams, Passions and Principles_”. Tiga kata kunci ini merupakan motor penggerak untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang memiliki moral dan inovatif di abad ke 21. Pemuda adalah aset penting bangsa. Pemuda harus menjadi perhatian utama dari para pemimpin negara, politik, agama, para pembuat kebijakan, perencana, administrator dan orang yang terkait dengan pembangunan, termasuk pembangunan “_sustainable human development and democracy_. Pemuda yang kreatif dan inovatif mereka berada dalam posisi yang lebih baik untuk memperkenalkan dimensi baru dengan berkontribusi terhadap dialog aksi sosial politik-ekonomi saat ini khususnya di bidang pembangunan perdamaian dan percepatan proses Millennium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun 2015. (1009)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69528

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________

Supported by :

lincoln