Siapa yang tak kenal Starbucks ? Hampir di kota besar di seluruh dunia mengenal kedai kopi yang amat terkenal ini. Siapa juga tak kenal Microsoft dan Boeing ? Semuanya berpusat di Seattle.

Seattle. Diambi dari nama pemimpin suku Amerika asli. Sejak 1850
menjadi nama kota terbesar di wilayah Timur Laut Pasifik Amerika Serikat
dan terletak di negara bagian Washington. Sekitar 180 km di sebelah
selatan perbatasan Amerika Serikat- Kanada. Seattle sering dikenal
sebagai ‘Kota Hujan’, meski julukan resminya adalah “Kota Zamrud”.

Lantas siapa yang tak tahu Surabaya ? Kota kedua setelah Jakarta ini
dijuluki kota Pahlawan. Kota perdagangan yang sibuk ini memang menyimpan
sejarah panjang soal perjuangan. Kini Surabaya yang dulu dikenal panas
dengan karakter masyarakatnya yang juga cepat emosi, telah berubah
menjadi kota dengan ratusan taman yang indah.

Sejak tahun 1992, Seattle (Washington) memiliki keterkaitan dengan Surabaya. Sejak diadakan Memorandum of Understanding (MoU)
tanggal 27 September 1992 oleh Walikota Surabaya (waktu itu)
dr.H.Poernomo Kasidi, kota kedua di Indonesia ini telah memiliki
kerjasama dengan Seattle, dalam bentuk kota kembar (sister city). Meski
secara fisik dua kota ini tak mirip, namun adanya kesamaan geografis dan
aktivitas kota yang mendorong terwujudnya kerjasama ini. Bagi
Surabaya, Seattle adalah sister city pertama diantara 14 sister city yang dimiliki oleh Surabaya.

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk sister city Seattle
dan Surabaya ini. Ada beberapa hal yang menarik dan maksimal, meski ada
beberapa juga yang tidak maksimal. Di awal tahun kerjasama ini,
misalnya, rombongan dari Surabaya “membawa” beberapa jenis binatang dari
KBS (Kebun Binatang Surabaya). Di sini
terjadi tukar menukar satwa dengan kebun binatang setempat. Rombongan
dari Surabaya juga diajak melihat dari dekat ke Evergreen School, suatu sekolah yang mengutamakan murid-murid yang mempunyai kemampuan lebih di banding murid di sekolah biasa.

Kunjungan inipun kemudian dibalas oleh rombongan dari Evergreen
ke Surabaya, 19 hingga 23 April 1996. Di Kota Surabaya, sasaran utama
kunjungan mereka melihat dari dekat Asrama “Anak Asuh Bibit Unggul”.
Asrama ini menampung anak-anak pintar yang berasal dari keluarga kurang
mampu yang didirikan Cak Narto – panggilan akrab Sunarto Sumoprawiro.
Kemudian mengunjungi KBS, museum Mpu Tantular,
museum Tugu Pahlawan, menyaksikan kesenian daerah dan nasional, nonton
film, berolahraga dan diskusi antarpelajar.

Pada tanggal 1 Desember 1996 hingga 10 Januari 1997, delegasi dari Seattle datang lagi ke Surabaya. Delegasi Seattle Water Department (SWD) ini khusus mengadakan kunjungan dan mengikat kerjasama dengan PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) Surabaya. Delegasi yang dipimpin ahli air
bersih Bruce itu didampingi staf lainnya Melinda Jones, Silvia Cavador
dan Diana Gale.

Kerjasama antara PDAM Surabaya dengan SWD Seattle, ditekan pada peningkatan sistem manajemen. Selain itu juga memberikan saran dan masukan kepada jajaran PDAM Surabaya tentang BOT (Built Operate and Transfer) berkaitan dengan proyek penjernihan air Karangpilang III dan Umbulan.

Saling kunjung berlanjut lagi dengan kedatangan tim study tour dari University of Washington tanggal 25 Maret 1997 sebanyak 15 mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah MBA dan hukum, serta dua orang profesor. Di Surabaya, mereka diterima oleh beberapa perguruan tinggi.

Kunjungan resmi delegasi Kota Seattle berikutnya tanggal 8 sampai 10
Juni 2000 berkaitan dengan program kerjasama beasiswa untuk belajar
bahasa Inggris. Kerjasama ini dilaksanakan oleh ACE (American Cultural Exchange). Setahun kemudian, tanggal 6 hingga 8 Mei 2001, Surabaya mengirim delegasi ke kota Seattle untuk mengikuti acara Asia Pasific Cities Summit.
Kerjasama dan saling mengunjungi ini berlanjut sampai sekarang.
Terakhir adalah ketika tim basket dari Surabaya mengikuti kompetisi di
Seattle, awal November ini.

Surabaya kurang memaksimalkan

Sister City atau kota kembar sering juga disebut Twining City.

Kerjasama antar kota ini bersifat luas, yang disepakati secara resmi dan
bersifat jangka panjang. Pengertian seperti itu dicetuskan oleh
kelompok kota-kota di Amerika Serikat yang tergabung dalam Sister Cities International(SCI) yang berpusat di Washington DC. Oleh karena itu, istilah Sister City lebih banyak digunakan di A.S. dan kota-kota aliansinya di berbagai benua. SCI didirikan tahun 1956 sebagai bagian dari The National League of Cities.

Namun nada miring tentang program sister city ini tetap saja ada. Beberapa kalangan malah menganggap ini adalah program basa basi. ”Saya melihat ada sister city
yang masih basi-basi. Sekadar formalitas. Namun, ada pula yang sudah
bagus dan sungguh-sungguh karena ada kemajuan dan menguntungkan
Surabaya,” kata pengamat perkotaan Surabaya Prof Dr Johan Silas.

Prof Silas menerangkan, bila kerjasama dengan Seattle dimaksimalkan
oleh Surabaya, akan sangat bagus hasilnya. Seattle memiliki Universitas
Washington yang besar dan terkenal. Bila universitas ini bekerjasama
dengan Pemerintah Kota, sangat memungkinkan akan menghasilkan hal yang
positif bagi pendidikan di Surabaya. ”Surabaya yang memiliki Universitas
Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
serta perguruan tinggi lain. Mereka bisa menjalin kerjasama dengan
universitas diSeattle,” ungkapnya.

Hal lain yang perlu dievaluasi dari kerjasama sister city
ini adalah soal pejabat yang menangani kerjasama antarkota ini. Di
pemerintahan kota Surabaya, hubungan kerjasama ditangani bagian
kerjasama. Sementara kerjasama antarkota antarnegara ini seharusnya
ditangani langsung walikota atau wakil walikota. Karena yang bekerjasama
adalah antar kepala daerah. Menurut dia, hubungan sister city ini paling tepat ditangani wakil walikota bila walikotanya tidak sempat mengurusnya.

Memang sister city bisa diungkapkan sebagai keinginan dua
pihak untuk saling berjabat tangan erat. Tak hanya untuk hal yang
bersifat seremoni saja, namun kerjasama yang saling mendapatkan manfaat,
amat dibutuhkan dalam hal ini. Jabat erat yang tak sekadar menjabat
tangan. Namun jabat erat yang membawa kemajuan dan manfaat.

Kota Kembar Surabaya
1. Seattle (Amerika Serikat) sejak 1992
2. Busan (Korea Selatan) sejak 1994
3. Izmir (Turki) sejak 1996
4. Istambul (Turki) sejak 1996
5. Kochi (Jepang) sejak 1997
6. Guangzhou ( China ) sejak 2000
7. Xiamen (China) sejak 2008
8. Marseille, Prancis sejak 2009
9. Shah Alam (Malaysia) sejak 2009
10. Varna (Bulgaria) sejak 2009
11. Kunming (China)
12. Perth (Australia Barat)
13. Rotterdam (Belanda)
14. Kitakyushu (Jepang)

(Indah)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37525

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :