koleksi kedatonKabariNews – Melalui Kedaton, Vey dan Putri meluncurkan misinya, memperkenalkan budaya dan karya seni Indonesia ke Amerika, serta membangkitkan semangat para pengrajin Indonesia untuk terus berkarya.

Jauh di Negeri Paman Sam tak membuat dua sahabat ini lupa akan kebudayaan Indonesia. Justru sebaliknya, empunya nama lengkap Vey Miller dan Kusumo Putri ini lantar gencar mempromosikan kain tradisional Indonesia. Caranya? Dengan mendirikan bisnis pakaian dan aneka pernik tradisional Indonesia di Amerika dengan label Kedaton.

Selain itu, keduanya punya misi idealisme, yakni membantu para pengrajin di Indonesia dalam memasarkan karyanya ke luar negeri. “Kami punya tujuan yang sama, yaitu memberikan tempat atau rumah bagi para pengrajin Indonesia. Kami dukung dengan memamerkan, memasarkan dan menunjukkan karya-karya mereka kepada dunia,” ungkap Vey pada KABARI.

Kedaton mulai berdiri sejak 2012 di Daytona Beach, Florida. Dua ibu muda yang juga bertetangga ini punya hobi sama, yaitu mengoleksi kain Nusantara dan kerajinan tangan. Meski sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, keduanya tetap kompak mempromosikan koleksi Kedaton. Mulai dari batik, beragam corak kain cantik Nusantara dan kerajinan khas Indonesia lainnya. “Kami hunting ke para pengrajin lokal, dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Vey, ibu dari seorang anak itu.

Cara pemasarannya cukup unik. Kedaton tidak melakukan penetrasi pasar secara agresif, melainkan dengan berpromosi lewat beragam pameran dan festival, semisal Asian Festival dan Arts Festival di sekitar Florida.

“Selain online, Kedaton membuka booth dan mengikuti berbagai festival. Setiap acara 17 Agustusan kita juga berpartisipasi. Di tahun 2014 kemarin Kedaton berhasil menampilkan fashion show baju adat dan kain Nusantara di acara Indonesia Night di Jakcsonville,” papar Vey yang juga seorang Independet Contractor of Esthetician and Massage Therapist di Angelic Gardens Day Spa.

Menikmati Hobi Sebagai Bisnis

koleksi kedaton-2Vey dan Putri mengaku punya cara tersendiri dalam memasarkan busana dan pernik Nusantara. “Ada triknya. Kami pakai saja baju made in Indonesia setiap hari. Nah, kalau ada yang tertarik, mereka pasti bertanya, ‘Where do you get your outfit?’” kelakar Vey.

Beda lagi dengan pemasaran untuk warga lokal di Amerika. Vey menggunakan trik khusus untuk memasarkannya. “Kalau untuk warga lokal di sini, biasanya kami bercerita sedikit tentang sejarah dari setiap kerajinan tangan Indonesia yang ada di Kedaton. Mereka umumnya tertarik,” imbuhnya.

Sesuai dengan motto Kedaton Traditional Indonesian Crafts, semua pengerjaan koleksi Kedaton dilakukan di Indonesia. Vey dan Putri bekerja sama dalam mendesain pakaian-pakaian dan memasarkannya kepada konsumen lokal. “Selain pakaian jadi, Kedaton juga menawarkan kain batik, tenun, songket dari berbagai daerah serta beberapa handcrafts seperti tas, sepatu dan dekorasi.”

Tak hanya memperkenalkan produk Indonesia kepada warga internasional, dua wanita asal Yogyakarta ini juga punya misi mulia yakni menggairahkan semangat berkarya di kalangan pengrajin lokal Indonesia, termasuk para penyandang cacat. “Semua yang ada di Kedaton adalah para pengrajin lokal Indonesia yang punya karya luar biasa dan membanggakan. Salah satunya, karya Ibu Irma Suryati. Beliau punya anak didik penyandang cacat yang membutuhkan biaya sekolah. Kami membantu memasarkan produknya, lalu hasilnya untuk membiayai sekolah anak-anak tersebut,” ungkap Vey.

koleksi kedaton-3Hampir 3 tahun Kedaton bernaung di Amerika Serikat. Tidak terlalu banyak tantangan, ujar Vey, yang bersama Putri lebih menikmati bisnis di Kedaton ini sebagai hobi yang menyenangkan. Hanya saja ada beberapa hal yang membuat mereka harus bersaing dengan batik printed yang kini marak di pasaran. Semua produk Kedaton, kata Vey, adalah hasil karya seni pengrajin profesional. Bukan hasil dari pabrikan.

Kedaton dibandrol dengan harga yang sesuai dengan hasil karya seni. Untuk pakaian siap pakai, harga berkisar antara $20-$450. Saat ini Kedaton hanya dipasarkan di wilayah Florida. Namun masyarakat yang tinggal di lain daerah dapat memperoleh koleksi Kedaton melalui penjualan online yang bisa melayani seluruh Amerika dan beberapa kota di Canada. “Untuk pelanggan di Indonesia, biasanya kami arahkan untuk langsung ke pengrajin kami di Indonesia,” ujar Vey.

Sambil menyelam minum air, peribahasa ini agaknya cocok untuk dua Srikandi di balik Kedaton ini. Kecintaan pada warisan budaya leluhur dibawa sampai ke Negeri Paman Sam dengan harapan besar. “Kami ingin masyarakat dunia bisa melihat betapa kaya dan indahnya ragam budaya Indonesia, di mana para pengrajin kecil bisa bersaing dengan desainer kelas dunia,” pungkas Vey, bangga. (1001)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74585

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1