Pengobatan dengan menggunakan metode Sel Punca (stem cell) menjadi alternatif bagi ODHA
(Orang dengan HIV /AIDS) di masa yang akan datang. Metode ini akan meningkatkan
harapan hidup ODHA. Hal ini disampaikan oleh dr. Soeharto, SpKO, pada Maret lalu
di Jakarta.

AIDS bisa disembuhkan dengan teknologi stem cell atau pencangkokan sel ke bagian tubuh yang selnya sudah
rusak. Pengobatan ini sudah diujicoba pada penderita AIDS. Dengan metode sel
punca maka  sel-sel yang mengalami
degradasi akan segera tergantikan dan sehingga kekebalan tubuh ODHA berangsur
pulih. Namun, harus diingat, HIV tetap akan ada di dalam tubuh sel. Sel punca
memperbanyak sel darah putih untuk melawan berbagai penyakit dan meningkatkan
kekebaan tubuh.

“Setelah pengobatan  sel
punca, ODHA akan diperiksa ulang dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui
tingkat kekebalan tubuhnya.” kata Direktur Pelaksana BIO Cellular Research Organization/BCRO
Indonesia ini.

Selanjutnya akan dipantau sejauh mana kekebalan tubuh akan
bertahan. Menurut dr. Soeharto, ketika akan melakukan pengobatan sel punca,
ODHA harus menurunkan kadar Antiretriviral (ARV). Kalau kandungan ARV masih
tingi maka sal pengganti gagal berkembang.

Sebuah penelitian yang didanai WHO terkait pengobatan sel
punca bagi ODHA di kawasan Afrika ditemukan hasil yang menggembirakan yaitu ada
harapan pengobatan model terebut bisa membantu ODHA.

Pada penelitian itu dipilih ODHA yang sudah mencapai AIDS.
Setelah menerima pengobatan dengan sel punca kelima ODHA itu bisa hidup normal,
tetap dengan HIV di badannya. Percobaan yang dilakukan pada kelima pasien itu
juga menunjukkan kondisi yang meningkat karena sel-sel punca tumbuh
menghasilkan sel darah putih baru untuk melawan HIV.

Sel Punca adalah sejenis sel manusia atau mamalia yang memiliki
kemampuan untuk membelah diri. Sel ini berguna untuk memelihara jaringan di dalam
tubuh, seperti otot, jantung, jarungan hati, sel ginjal bahkan sel-sel otak.  Sel punca sendiri diambil dari tubuh pasien
kemudian disuntikkan kembali untuk mengganti atau memulihkan sel yang rusak.

Di Indonesia sendiri seperti di Rumah Sakit  Pondok Indah Jakarta, sudah bisa melayani dengan
pengobatan sel punca. Tapi biayanya memang mahal dan menggunakan kurs mata uang
asing. Untuk dewasa sekitar 17.500 euro (Rp 250 juta) sedangkan untuk
anak-anak berkisar 7.500 euro (Rp 110 juta).

BCRO menyediakan  stem
cell untuk pengobatan AIDS. Pengobatan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan
sel yang dari tubuh kelinci ke manusia. Stem
cell
akan membelah diri di dalam tubuh yang kemudian menggantikan sel-sel
manusia yang rusak.

Biarpun sudah ada di Indonesia, tapi belum ada ODHA yang
mengunakan terapi pengobatan ini. Beberapa pasien yang mencoba pengobatan sel
punca ini adalah penderita stroke atau ginjal. Pengobatan ini berhasil 100
persen.

Di Jakarta, ODHA yang berobat tercatat 2.781 orang dengan
419 kematian. Menurut Rohanna Manggala, ketua harian KPAP (Komisi Penanggulangan
AIDS Provinsi ) DKI Jakarta, pasien AIDS  di Jakarta memakai obat ARV yang jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan pengobatan sel punca. (sumber : KPAP-DKI Jakarta)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33352

Untuk melihat Berita Indonesia / Kesehatan lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket