Krisis global memang menjadi
ketakutan yang nyata. Orang berduit sekalipun kadang bertindak sangat
hati-hati dalam mengelurakan uang, walaupun kondisi keuangan mereka
sebenarnya aman. Di Indonesia, setiap hari media massa sedikitnya
menurunkan dua atau tiga tulisan tentang krisis global. Dilaporkan
juga, saat ini banyak industri manufaktur yang tengah mengalami
kelesuan produksi. Bulan November ini, perusahaan tempat Joshua bekerja
yang mem-PHK 800 karyawan adalah yang pertama. Tak tertutup kemungkinan
akan menyusul perusahaan-perusahaan lain jika krisis berkepanjangan.

Pada
pertengahan November lalu, kurs rupiah terhadap dollar AS sempat jatuh
hingga ke level Rp 12.000 per dollar AS. Dunia perbankan juga sempat
kaget dengan kesulitan likuidaitas yang menimpa Bank Century, meski
pemerintah langsung mengambil cepat melalui Lembaga Penjamin Simpanan,
toh masyarakat perbankan tetap ketar-ketir. Jangan-jangan krisis
moneter 1998 akan terulang.

Yang mutakhir, suku bunga
Kredit Kepemilikan Rumah meningkat tajam menjadi 15 persen per tahun
dari sebelumnya berkisar 7.5 sampai 9.5 persen. Beberapa pengamat
perbankan menilai kenaikan ini tak logis, karena jika acuannya adalah
Suku Bunga Bank Indonesia (BI-rate) naiknya seharusnya tak setinggi
itu. Seperti diketahui, saat ini kenaikan BI-rate tak lebih dari dua
persen. Kenaikan setinggi itu jelas memberatkan masyarakat yang daya
belinya belum begitu membaik. Yang lebih ditakutkan, hal itu malah akan
membuat daftar kredit macet perumahan makin panjang.

Juga demikian dengan industri otomotif, terutama para ATPM (Agen
Tunggal Pemegang Merek) terutama untuk merek-merek Amerika dan Eropa
seperti General Motors dan Mercedes Benz. Situasinya memang belum
separah yang diperkirakan, tapi kabar bahwa mereka sendiri sampai perlu
minta bantuan pemerintah masing-masing untuk diselamatkan dan
dilindungi, kontan membuat resah para pekerjanya di Indonesia.

Tak kalah ketar-ketirnya adalah para nasabah Citigroup di Indonesia. Lembaga keuangan yang di negara asalnya Amerika sono
sudah dilanda badai krisis, beberapa kali memasang pemberitahuan di
koran bahwa kondisi Citigroup Indonesia relatif aman walau tak menampik
krisis tengah terjadi.

Industri mebel setali tiga uang,
Andri William, pebisnis mebel mengaku mengalami penurunan pemesanan.
Sebelumnya ia bisa mengurim hingga empat kontainer per bulan dengan
nilai mencapai satu juta dollar. Tapi bulan ini, Andri mengaku baru
mendapat pesanan satu kontainer.

Tahun 2008 ini, pemerintah berharap inflasi tak akan lebih dari enam persen, sesuai asumsi APBN 2008.
Tapi harapan itu melenceng jauh, karena Data Biro Pusat Statistik (BPS)
mencatat, inflasi periode berjalan Januari-Oktober 2008 saja, inflasi
telah mencapai 10,69 persen. Belum lagi ditambah akhir tahun terutama
menghadapi Natal dan Tahun baru, dimana biasanya harga kebutuhan pokok
akan melambung yang buntutnya pasti mempengaruhi laju inflasi. Belum
ada pernyataan resmi memang, bahwa krisis global menyumbang angka
inflasi di Indonesia. Tapi tak sedikit kalangan yang memperkirakan
pengaruh krisis global tehadap inflasi Indonesia cuma tinggal soal
waktu.

Sebetulnya jika dihitung-hitung, memang benar
sampai sekarang krisis global belum terlalu begitu mempengaruhi ekonomi
Indonesia, tapi kelesuan memang terjadi. Demikian ungkap salah satu
pemerhati ekonomi Denny Anggoro. Ekonomi Indonesia bisa bertahan asal
pemerintah memiliki resep tepat dan cepat menangkal krisis, kata Denny.

“Saat
ini, persoalannya adalah mulai terjadi kepanikan, mereka sebetulnya tak
begitu merasakan goncangan krisis, mereka hanya panik. Di dunia
perbankan, kepanikan kerap menjadi penyebab rush.” ungkap Denny.

Lalu
apa yang bisa diperbuat? Denny mengharapkan pemerintah agar lebih
intens memberikan stimulus-stimulus ekonomi. “Bukan stimulus dalam
bentuk kebijakan saja, tapi keterangan atau pernyataan yang menenangkan
dari pejabat pemerintah sebetulnya adalah bentuk stimulus yang positif
bagi masyarakat, dengan kata lain sebaiknya pejabat pemerintah jangan
asal jeplak (omong-red).” ujarnya.(olva)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32289

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket