Yogyakarta. Kota yang damai dengan masyarakat yang santun dan
sederhana. Mendengar kata Yogya, imaginasi kita menuju pada jalanan
bernama Malioboro dan kain batik yang berjejer di pasar yang berada di
tengah-tengahnya. Yogya juga membawa kita berimaginasi pada gudeg yang
selalu hangat di sampai dinihari sekalipun.

Yogya tidak akan pernah terlupakan bagi setiap orang yang pernah
singgah ke sana. Julukan kota ini adalah Kota Pendidikan, Kota Seni dan
Budaya, Kota Pelajar, Kota Gudeg sampai Kota Sepeda. Yogyakarta
memberikan sebuah daya tarik sendiri bagi para pendatang. Kota itu pada
masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern yang berjalan
berdampingan.

Di Yogyakarta ada kraton dengan ratusan abdi dalem yang setia
menjalankan tradisi, namun juga ada Universitas Gadjah Mada yang
merupakan salah satu universitas terkemuka di Asia Tenggara. Di
Yogyakarta sebagian masyarakat hidup dalam budaya agraris yang kental,
namun juga ada kaum mahasiswa dengan gaya hidup pop sampai sex bebas. Di
Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di
sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya.

Di ujung utara Yogyakarta, Anda akan melihat Gunung Merapi berdiri
dengan gagah setinggi 9738 kaki. Gunung ini adalah salah satu dari
gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Jejak ganasnya letusan
Gunung Merapi tahun 2006 lalu bisa disaksikan di Desa Kaliadem, 30 km
dari Kota Yogya. Pemandangan bergaya Mooi Indië berupa hamparan sawah hijau masih bisa dilihat di pinggiran Kota Yogya.

Secara administratif Yogyakarta terbagi atas lima wilayah; Kota
Yogyakarta, Sleman (arah utara Yogya), Bantul (arah selatan Yogya),
Kulon Progo (arah barat Yogya) dan Gunung Kidul (arah timur Yogya).
Berbagai wisata bisa kita dapatkan di sini. Wisata alam di bagian
selatan Yogyakarta, kita menemukan banyak pantai. Pantai yang terkenal
adalah Parangtritis dengan legenda Nyi Roro Kidul, juga ada Pantai
Sadeng yang merupakan muara Sungai Bengawan Solo purba sebelum kekuatan
tektonik yang dahsyat mengangkat permukaan pulau Jawa bagian selatan
sehingga aliran sungai tersebut berbalik ke utara seperti saat ini. Kita
juga bisa mengunjungi Pantai Siung yang memiliki 250 jalur panjat
tebing, Pantai Sundak. Pantai Congot, dan Glagah Beach dan lain-lain.
Disamping segala tempat wisata itu, kegiatan yang paling menarik di
Yogya adalah berbelanja dan mencoba makanan yang sangat murah di kota
ini. Apa saja itu ?

Wisata Kuliner Yogyakarta

Yogyakarta

Di Kota Yogyakarta, kita bisa temukan aneka makanan rakyat. Terutama
gudeg. Ada Sentra Gudeg Wijilan yang selalu ramai dikunjungi orang.
Jangan lupakan juga Gudeng yu Jum dan Gudeg Pawon. Untuk yang terakhir
ini tersedia pk 23.00 tengah malam sampai dinihari di daerah Umbulharjo.
Yogya juga identik dengan Angkringan, Mie Jawa Pak Rebo dan Sate
Karang. Juga Bakpia Pathuk, Bubur Gudeg Yogya, Kipo, Oseng-oseng Mercon
dan Yangko.

Yogya kini penuh dengan Angkringan. Tempat jajan ini menyediakan menu
khas kopi Joss (kopi tubruk panas yang dicelupi arang membara), sego
kucing (nasi bungkus porsi kecil dengan menu bihun, oseng teri, kikil
dan oseng tempe). Ada juga jadah (ketan campur kelapa) dan sate usus.
Kata “Angkring” yang berasal dari gerobak jualan yang dipanggul
(angkring) atau bisa juga berarti malangkring (nongkrong dengan
menaikkan salah satu kaki diatas kursi). Angkringan yang paling terkenal
adalah di utara stasiun Tugu.

Bantul


Bila kita ke Bantul, sepanjang jalan ke Pantai Parangtritis, kita bisa temukan Wedang Uwoh (Hot Herbal Drink), sate Klatak dan Geplak.

Wedang Uwoh mirip dengan wedang jahe. Hanya bisa kita dapatkan di
Imogiri, tepatnya di kawasan makam raja-raja Mataram Imogiri. Sebelum
dikenal sebagai wedang uwoh, mulanya minuman ini dikenal sebagai wedang
jahe-cengkeh. Wedang jahe-cengkeh merupakan minuman khusus kerabat raja
kerajaan Mataram Islam pada masa Sultan Agung. Lama kelamaan, masyarakat
ikut mengkonsumsi minuman ini dan mulai mencampurkan daun cengkeh, daun
kayu manis serta daun pala yang banyak berjatuhan di sekitar makam
Imogiri. Ketiga jenis daun ini kemudian dicampur dengan seruas jahe,
gula batu, dan irisan secang. Dari bahan-bahan alami inilah wedang uwoh
disajikan.

Sleman


Wilayah Sleman terletak di daerah sekitar Merapi, utara kota Yogya.
Di sana kita bisa mendapatkan Salak Pondoh Chips, Sate Kelinci Kaliurang
dan Jadah Tempe, selain tempat wisata Kaliurang yang dingin.
Jadah atau orang Jakarta menyebut uli, terbuat dari ketan dicampur
kelapa. Jadah tempe khas Kaliurang berupa dua buah jadah dengan ukuran 5
centimeter ditambah sepotong tempe bacem yang berbumbu manis. Cara
makan jadah tempe seharga 2 ribu rupiah ini adalah dengan meletakkan
tempe bacem di tengah di antara tumpukan dua jadah. Lebih nikmat, bila
jadah tempe disantap pagi atau sore hari ditemani teh atau kopi hangat.
Selain menjual jadah tempe, biasanya pedagang jadah juga menjual ampyang
atau kacang gula.

Kulon Progo


Kota yang terletak di barat kota Yogya, kita bisa mendapatkan Peyek
Undur-undur, Tempe Benguk, Geblek kulon Progo dan Growol. Semua makanan
di atas, kedengarannya memang aneh, namun nikmat sekali rasanya.
Peyek undur-undur bercitarasa gurih. Undur-undur adalah binatang jenis udang-udangan / hexapoda
dengan tubuh sebesar ibu jari. Binatang ini mempunyai kulit punggung
agak keras seperti kepiting. Namun daging binatang ini putih kemerahan,
gurih dan sedikit kenyal seperti udang. Namun bisa digoreng lepas
seperti kacang mete atau kacang tanah.

Gunung Kidul


Di wilayah ini kita mendapatkan Gatot, Tiwul, Fried Locust
dan Sego Abang Jirak. Sego Abang Jirak, bisa kita peroleh di samping
Jembatan Jirak, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul. Mereka
menyajikan nasi merah sebagai menu khas utama.

Sego abang atau nasi merah merupakan hasil produk pertanian di ladang
tadah hujan. Karena gunung Kidul bercurah hujan rendah dan jenis tanah
berbatu, hanya padi tadah hujan yang sanggup tumbuh subur. Sebagian dari
jenis padi tadah hujan tersebut menyajikan nasi berwarna merah dengan
cita rasa unik, yaitu tidak lembek dan gurih. Sego abang ini terasa
nikmat bila ada sayur lombok ijo (cabai hijau) sebagai pendamping nasi.
Selain juga daging sapi goreng, iso babat goreng, ikan wader goreng,
dan urap trancam. Makan nasi merah dengan lauk ini terasa nikmat sekali.

Wisata Belanja Yogyakarta

Yogya menjadikan kita selalu lapar mata. Karena di sana kita bisa mendapatkan barang-barang unik. Apa dan dimana saja?

Yogyakarta


Di Kota Yogyakarta, kita bisa pergi ke kampung Batik Ngasem, Pasar Sentul, Malioboro, Pasar Beringharjo dan Shopping Book Marlen
juga Prawirotaman. Memasuki Prawirotaman, kita disambut dengan sapaan
warga yang umumnya bisa berbahasa Inggris. Sederetan penginapan yang
unik rancang bangunnya, mulai Jawa klasik hingga hotel masa kini
terdapat di kawasan ini. Fasilitas yang disediakan penginapan pun cukup
murah yaitu Rp 50.000 – Rp 300.000. Meski ada yang telah berpindah
tangan, kebanyakan penginapan masih dikelola oleh keturunan Prawirotomo,
pemilik tanah terbesar kawasan ini.

Sleman


Di wilayah ini kita bisa ke Merapi Farma Herbal, Sunday Morning Market at UGM, Pasar Tradisional Pakem, dan Pusat Pasar Buah dan Sayur Gamping.
Merapi Farma Herbal adalah tempat pembuatan jamu godhog, pusat
pembibitan dan budidaya tanaman obat, dan agrowisata tanaman obat.
Terletak di desa Hargobinangun, Pakem, Sleman. Di sini kita bisa
mendapatkan aneka obat herbal misalnya Jagawas untuk ambien dan
wasir, Jagasrat untuk asam urat , Jagasma untuk asma, serta beberapa
lain seperti untuk darah tinggi, gatal dan jamu untuk menjadi gemuk.
Tempat ini menjadi alternatif menarik selain untuk mendapatkan obat herbal, juga berwisata agro bersama keluarga.

Bantul


Di wilayah ini kita bisa mendapatkan benda-benda unik di Kasongan,
pusatkerajinan Kulit Manding, Pasar Ikan Depok dan Pasar Seni Gabusan.
Berkunjung ke desa Kasongan, wisatawan akan disambut ruang ruang pamer
yang dipenuhi berbagai hasil kerajinan keramik. Kasongan memang terkenal
penghasil keramik di Yogyakarta. Terdapat beberapa galeri keramik yang
memproduksi langsung kerajinan khas itu di tempat. Mulai dari
penggilingan, pembentukan bahan menggunakan perabot, penjemuran produk
yang biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu
kemudian dibakar, sebelum akhirnya di-finishing menggunakan cat tembok atau cat genteng.

Kulon Progo

Di kabupaten ini kita bisa medapati pusat kerajinan Yogyavanesia, Pasar Tradisional Kenteng dan Pasar Tradisional Wates.
Kerajinan tangan yang ada di Jogjavanesia Craft Shop ini bukan
hanya dari serat pohon Gebang (agel) atau serat enceng gondok saja,
tetapi ada yang terbuat dari sabut kelapa, tempurung kelapa, pelepah
pisang dll. Bahan-bahan ini diolah menjadi tas, tempat sampah, topi,
tempat payung, karpet, alas meja, kap lampu, keset dan pernak-pernik
hiasan rumah tangga lainnya.

Gunung Kidul

Di kawasan ini kita bisa mendapati Pasar Argosari, Wonosari, Pasar Ikan Baron, Pasar Ikan Sadeng dan Pasar Hewan Munggi.

Pasar Argosari adalah pasar yang berbeda dengan pasar-pasar yang
lain. Pasar yang buka setiap hari dan menjual barang modern seperti tv, handphone
sampai barang tradisional seperti kemenyan, gambir dan tembakau. Di
sini juga terdapat berbagai macam jajanan atau makanan yang akan membuat
kita selalu ingat pasar yang satu ini seperti tongseng, bakso , wedang
nasgithel, sampai sayur lodeh. Juga makanan aneh seperti “belalang
goreng” dimana warga setempat amat menyukainya.

Bila malam hari, kita akan temukan suasana yang berbeda yaitu udara
yang segar dan juga cara penyajian makanan yang khas yaitu lesehan. Mie
godok, mie goreng tongseng dan juga “sego kucing adalah menu yang
disajikan.

Bila ada waktu, berliburlah ke Yogya. Kota yang damai dan nyaman.
Suatu kumpulan masyarakat yang santun dan selalu setia dengan
tradisinya. (Indah)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37136

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :