Baru-baru ini, Cynthia Kuhn, PhD, profesor farmakologi di Fakultas Kedokteran Duke University, berbicara mengenai praktek pemberian resep yang paling baik untuk mengurangi  rasa sakit.

Beberapa orang tidak suka ide untuk mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit—namun Dr.Kuhn menjelaskan, bahwa rasa sakit yang tidak ditangani bisa mengurangi daya tahan tubuh dan memperlambat penyembuhan, menimbulkan gangguan tidur, depresi dan rasa cemas dan juga memicu sistem saraf yang menyebabkan rasa sakit kronis. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda agar mengetahui sumber rasa sakit tersebut dan mencari strategi yang tepat menangani rasa sakit secara efektif. Dr.Kuhn menyarankan penggunaan “tahapan analgesic” hanya jika rasa sakit berlangsung lama.

Langkah 1:

Gunakan acetaminophen (Tylenol) atau nonsteroldal antiinflammatory (NSAID)/anti peradangan nonsteroldal, seperti aspirin, ibuprofen (Advil) atau naproxen (Aleve). Jika rasa sakit tidak mereda setelah menggunakan dosis tinggi, dokter Anda bisa melakukan tahapan  berikutnya.

Langkah 2:

Opiod yang rendah, seperti codeine, hydrocodone, atau tramadol (Ultram) atau obat kombinasi dari langkah 1 dan 2 untuk efek yang lebih kuat. Contohnya: Percocet (acetaminophen dengan oxycodone), Vicodin (acetaminophen dengan hydrocodone). Jika sakit berlanjut, langkah selanjutnya boleh diambil oleh dokter Anda.

Langkah 3:

Opioids yang lebih keras, seperti hydromorphone (Dilaudid), methadone, morphine atau oxycodone dengan dosis lebih tinggi (OxyContin). Untuk mempercepat penyembuhan rasa sakit, dokter bisa memberikan resep obat tambahan di setiap langkah tersebut.
Contohnya: antidepresan tertentu seperti amitriptyline (Elavil) dan duloxetine  (Cymbalta), dan antiepileptik seperti gabapentin (Neurontine).

Selain efektif, obat bius bisa menyebabkan ketergantungan dan dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian. Maka sebagai tindakan pencegahan:

Tanyakan mengenai efek samping agar anda tahu apa yang bisa ditimbulkan. Beri tahu  dokter jika anda pernah tergantung pada obat-obatan atau alkohol. Riwayat seperti itu bisa  meningkatkan resiko terhadap ketergantungan opioid dan bisa menentukan obat mana yang akan diresepkan.

Konsumsi obat-obatan dengan resep dokter sesuai anjuran untuk mencegah kelebihan atau kekurangan dosis.

Jangan naikkan dosis atau frekuensi konsumsi sesuai keinginan anda sendiri. Kematian akibat overdosis telah meningkat tajam akibat tindakan pasien yang mengkonsumsi obat bius secara berlebihan dari yang dianjurkan.

Jangan menghentikan pemakaian obat penghilang rasa sakit yang sudah diresepkan dengan tiba-tiba. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai rencana pengurangan dosis secara berangsur-angsur untuk meminimalisir gejala-gejala yang ada.

ketika rasa sakit hilang, buanglah obat-obatan yang sudah tidak terpakai untuk menghindari agar tidak dikonsumsi oleh orang lain.

Strategi behavioral, seperti berolahraga dan mengambil nafas dalam-dalam, juga penting  dalam penanganan rasa sakit. Beberapa tipe rasa sakit tertentu (terutama sakit punggung)  tidak bisa jalan sendiri dengan baik hanya dengan pengobatan saja. Diskusikanlah semua langkah dengan dokter Anda. (berbagai sumber)

Untuk share
artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?35116

Untuk

melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya,
Klik

disini

Mohon
beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported

by :